Korupsi Dana BOS Rp664 Juta, Kepsek SMAN 10 Bandung dan Bendahara Jadi Tersangka
NASIONAL
NASIONAL

Korupsi Dana BOS Rp664 Juta, Kepsek SMAN 10 Bandung dan Bendahara Jadi Tersangka

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bandung menerima berkas pelimpahan kasus dugaan korupsi dana bantuan operasional sekolah (BOS) SMAN 10 Bandung senilai Rp664 juta. 

ADVERTISMENTS

Dalam perkara ini, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka.

Ketiga tersangka yakni Kepala Sekolah (kepsek) SMAN 10 Bandung berinisial AS, bendahara sekolah AN dan EFR dari pihak swasta yang terlibat menggarap proyek.

ADVERTISMENTS

Kejari Bandung Ridha Nurul Ihsan mengatakan, pihaknya mendapat pelimpahan dari Polrestabes Bandung terkait kasus korupsi dana BOS yang kini sudah ditangani jaksa.

“Kami mendapat pelimpahan dari Polrestabes Bandung pada tanggal 6 Juni 2024 terkait kasus korupsi dana BOS sekolah tersebut. Ada 3 tersangkanya yaitu AS selaku kepala sekolah, AN bendahara dan EFR dari pihak swasta,” ujar Ridha, Selasa (25/6/2024).

ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Syahganda Nainggolan Bongkar Fakta di Balik Pertemuan Dasco dan Aktivis

Dia membeberkan, modus ketiga tersangka yakni menganggarkan proyek fiktif hingga mark-up anggaran dana BOS. Saat itu sekolah mendapatkan bantuan dana BOS senilai Rp2,2 miliar pada tahun 2020.

Ade menganggarkan belanja fiktif sebesar Rp469 juta kemudian dilakukan mark-up fee 10 persen untuk proyek sebesar Rp15,9 juta. Lalu, proyek fiktif belanja bahan renovasi ruang ganti olahraga Rp36,4 juta.

Setelah itu, mark-up proyek belanja jasa kebersihan Rp128,4 juta dan anggaran belanja yang tidak didukung bukti sebesar Rp14,6 juta.

Berita Lainnya:
Rekaman Suara Diduga Lisa Mariana Minta Segera Tes DNA, Ridwan Kamil: Tunggu Semua Reda Dulu

“Sehingga total kerugian negara atas anggaran dana BOS Rp2,2 miliar di sekolah tersebut pada tahun anggaran 2020 sebesar Rp664,5 juta yang diduga dikorupsi ketiga tersangka ini,” katanya.

Ridha memastikan, berkas perkara AS dan dua tersangka lainnya sudah dinyatakan lengkap dan telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Bandung. Ketiga tersangka akan mulai diadili pada Rabu (26/6/2024).

“Berkasnya sudah lengkap dan akan segera disidangkan. Berdasarkan berkas perkara yang kita terima, untuk sementara pelakunya 3 orang. Tapi jika ada fakta-fakta baru di persidangan, tentu kasus ini bisa dikembangkan kembali,” ucapnya.

ADVERTISMENTS
Selamat & Sukses dr. Elfina Rachmi atas pengukuhan sebagai Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Persahabatan

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS