Sabtu, 29/06/2024 - 21:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

SPORT

Taufik Hidayat Sebut Sosok Ini Layak Jadi Ketum PBSI Periode Berikutnya

 JAKARTA — Legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat menilai sosok M Fadil Imran cocok untuk menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

“Pak Fadil tidak punya kepentingan lain selain memajukan bulutangkis Indonesia,” kata peraih medali emas tunggal putra Olimpiade Athena 2004 itu, Senin (24/6/2024).

Taufik mengatakan dirinya bersedia menjadi mentor di Tim AdHoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024 karena diajak oleh Fadil.

“Saat bekerja di Tim AdHoc, saya melihat beliau sosok yang dekat dangan atlet dan pengurus lainnya. Mungkin karena beliau hanya sekjen dan ada ketum, hal ini belum terlihat sebelumnya,” katanya.

 

Taufik pun menjawab pernyataan mengapa ketum PBSI tidak dijabat oleh mantan atlet seperti dirinya.

“Negara kita belum 100% mengakomodasi kebutuhan perkembangan olah raga. Jadi tugas utama ketum itu adalah mencari pendanaan. Nama besar di dunia olah raga belum tentu mampu mendapatkannya,” ujarnya.

Namun, lanjut Taufik, siapa pun yang menjadi ketum, harus bisa membangun struktur organisasi yang kuat dengan merekrut orang-orang yang kompeten menjadi pengurusnya. “Pro dan kontra pasti ada. Tapi yang harus dilihat adalah niat tulus dalam memperbaiki masalah,” lanjutnya.

Berita Lainnya:
Euro 2024: Turki Diuji Tim Debutan Georgia

Menurut Taufik, permasalahan badminton di Indonesia adalah pengembangan di daerah. “PBSI terlalu sibuk dengan pelatnas. Sementara daerah kurang diperhatikan. Padahal aset-aset atlet potensial bisa didapat dari daerah,” katanya.

Dukungan terhadap Fadil juga diungkapkan pebulutangkis asal Surabaya Sony Dwi Kuncoro.

“Saya pertama mengenal pak Fadil di Surabaya. Waktu itu beliau merupakan Kapolda Jatim. Suatu hari Pak Fadil menghubungi saya langsung dan disuruh datang ke Polda Jatim,” kata mantan atlet nasional jebolan klub Suryanaga itu.

Setelah di Polda Jatim, Sony merasakan Fadil Imran begitu menghargai mantan-mantan atlet bulutangkis. “Saya kemudian menemani beliau main bulutangkis. Ketika sudah bergeser ke Jakarta, komunikasi dengan saya juga tetap terjaga. Bahkan ketika saya ke Jakarta pak Fadil kontak saya untuk main bulutangkis bersama mantan-mantan atlet,” jelasnya.

Ternyata menurut Sony, teman-teman sesama mantan atlet di Jakarta juga mendapatkan perlakuan yang sama dari Fadil Imran. “Menurut saya pak Fadil sosok yang peduli dengan bulutangkis. Apalagi setelah masuk menjadi Sekjen PBSI,” terangnya.

Berita Lainnya:
Messi Tegaskan akan Pensiun di Inter Miami

Bukan hanya itu, Fadil juga rajin berdiskusi dengan para mantan atlet bulutangkis.

“Mantan atlet-atlet dikumpulkan lalu diajak diskusi bagaimana caranya membuat program yang tepat untuk atlet muda agar bisa mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Bisa dibilang hati pak Fadil ini sudah di bulutangkis dan sosok yang tepat agar bulutangkis Indonesia semakin maju,” kata dia.

Untuk menjadi calon ketua umum, Fadil Imran minimal harus didukung olah 10 PBSI provinsi, melalui dukungan tertulis yang ditandatangai oleh ketua umum dan sekretaris umum.

Sebelumnya, diumumkan Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan digelar pada 10-12 Agustus 2024 di Surabaya, Jawa Timur.

Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Edi Sukarno S mengatakan, salah satu agenda dari Munas PBSI adalah pemilihan ketua umum.

“Masa bakti kepengurusan PP PBSI era Ketua Umum Agung Firman Sampurna memang berakhir tahun ini. Maka dari itu, sesuai AD/ART organisasi harus diselenggarakan munas untuk memilih ketua umum (ketum),” kata Edi, demikian dilansir dari Antara.

sumber : Antara

Sumber: Republika


Reaksi & Komentar

حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْمًا لَّا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا الكهف [93] Listen
Until, when he reached [a pass] between two mountains, he found beside them a people who could hardly understand [his] speech. Al-Kahf ( The Cave ) [93] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi