Sabtu, 06/07/2024 - 13:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Benarkah Menggauli Istri dari Belakang Dilarang Nabi?

JAKARTA — Di dalam Islam, hubungan seksual antara suami istri halal bahkan bernilai ibadah. Dalil yang populer dalam Alquran mengenai perintah untuk menggauli istri ada dalam Surah Al-Baqarah: 223. 

“Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.” (al-Baqarah/2: 223)

Dikutip dari Seksualitas dalam Perspektif Alquran dan Sains terbitan Balitbang Kemenag, ayat tersebut mengungkapkan, bahwa kita dihalalkan untuk menggauli istri dengan gaya apa saja. Persoalan gaya dalam hubungan seksual juga merupakan hal yang dibicarakan dalam koridor umum. Hal tersebut juga dalam rangka menjelaskan kepada kaum Muslim tentang anggapan orang Yahudi di Madinah bahwa melakukan hubungan seksual dari arah belakang akan menyebabkan anaknya terlahir dengan mata juling.

Berita Lainnya:
Bagaimana Alquran Memandang Anjing dan Apa Hukum Jilatannya? Ini Kata Prof Quraish

“Orang-orang Yahudi (di Medinah) berkata bahwa jika seorang suami menggauli istrinya dari arah belakang maka anak hasil hubungan itu akan terlahir dengan mata yang juling. (Untuk menolak anggapan itu) maka turunlah ayat, “Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai.” (Riwayat al-Bukhāri dari Jābir)

Berita Lainnya:
Guru Besar Al-Azhar: Jangan Tertipu Trik Pengemis di Jalanan

 

Para sahabat dari kalangan Ansar agaknya terpengaruh oleh pandangan orang Yahudi tersebut, sehingga mereka hanya melakukan hubungan seksual dengan istri-istri mereka dari arah depan saja. Disebutkan dalam satu riwayat dari Ummu Salamah, istri Nabi, bahwa orang-orang Ansar tidak pernah melakukan hubungan seks dari arah belakang.

Bertanya pada Nabi..

 

Sumber: Republika


Reaksi & Komentar

فَانطَلَقَا حَتَّىٰ إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَن يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَن يَنقَضَّ فَأَقَامَهُ ۖ قَالَ لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا الكهف [77] Listen
So they set out, until when they came to the people of a town, they asked its people for food, but they refused to offer them hospitality. And they found therein a wall about to collapse, so al-Khidh r restored it. [Moses] said, "If you wished, you could have taken for it a payment." Al-Kahf ( The Cave ) [77] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi