Sumber-sumber intelijen Amerika Serikat mengindikasikan bahwa jumlah sebenarnya dari Hamas yang gugur adalah sekitar 10 ribu orang.
Namun, fokus pada angka-angka ini membuat sulit untuk benar-benar menilai kekuatan Hamas. Meskipun mengalami kekalahan, Hamas secara de facto masih menguasai sebagian besar wilayah Gaza, termasuk daerah-daerah di mana warga sipil kini terkonsentrasi.
Kelompok ini masih menikmati dukungan luar biasa dari warga Gaza, yang memungkinkan para militan untuk merampas pasokan kemanusiaan hampir sesuka hati dan dengan mudah kembali ke daerah-daerah yang sebelumnya “dibersihkan” oleh pasukan Israel.
Menurut penilaian Israel baru-baru ini, Hamas kini memiliki lebih banyak pejuang di wilayah utara Gaza, yang direbut IDF pada musim gugur dengan mengorbankan ratusan tentara, dibandingkan dengan yang ada di Rafah di selatan.
Hamas kini melancarkan perang gerilya, yang melibatkan penyergapan dan bom rakitan (sering kali dibuat dari persenjataan yang tidak meledak atau senjata IDF yang dirampas), sebuah operasi berlarut-larut yang menurut penasihat keamanan nasional Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini dapat berlangsung hingga akhir 2024.
Hamas masih bisa menyerang Israel…
Sumber: Republika