BANDA ACEH – Hanya beberapa jam sebelum pemilihan umum berlangsung, sudah ada dua calon presiden Iran konservatif yang memilih untuk mengundurkan diri.
Walikota Teheran Alireza Zakani pada Kamis (27/6) mengatakan di akun X bahwa dia menarik diri dari pencalonan setelah sebelumnya menyangkal akan melakukannya.
Langkah itu diambil setelah sehari sebelumnya Wakil Presiden Amir-Hossein Ghazizadeh Hashemi juga mengumumkan pengunduran dirinya di platform media sosial.
Kedua capres garis keras itu menyebut pengunduran dirinya sebagai upaya untuk memperkuat kekuatan “revolusi,” merujuk pada revolusi Islam tahun 1979 yang menciptakan Republik Islam Iran saat ini.
Mereka menyerukan Ghalibaf dan Jalili untuk bersatu dan tidak membiarkan tuntutan sah kekuatan revolusioner tidak terjawab.
“Untuk menjaga kesatuan kekuatan revolusi, saya akan menarik diri dari pemilihan presiden,” ujar Hashemi dalam unggahan X-nya.
Oleh karena itu, tersisa empat kandidat yang akan mengikuti pemilu Iran di antaranya:
1. Ketua Parlemen, Mohammad Bagher Ghalibaf
2. Mantan sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi dan negosiator nuklir di bawah mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, Saeed Jalili
3. Anggota parlemen Reformis, Masoud Pezeshkian
4. Ulama dan menteri kehakiman mantan Presiden Hassan Rouhani, Mostafa Pourmohammadi
Jalili dan Ghalibaf dianggap garis keras, begitu pula Zakani dan Hashemi, sementara Pezeshkian menjadi satu-satunya Reformis.
Mengutip Iran International, Pourmohammadi sering dicap sebagai seorang konservatif, namun mengejutkan para pengamat dengan janjinya untuk membatalkan undang-undang kewajiban jilbab di Iran pada Debat tanggal 21 Juni,
Iran mengalami protes yang meluas pada tahun 2022 sehubungan dengan undang-undang tersebut setelah wanita muda Kurdi Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi.
Gelaran pemilu hari Jumat (28/6) dilakukan setelah kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter bulan lalu.
Jajak pendapat yang Kelompok Analisa dan Pengukuran Sikap di Iran yang berbasis di Belanda pekan lalu menunjukkan bahwa