Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bersama pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong.
JAKARTA — Ketua Umum PSSI Erick Thohir resmi mengumumkan perpanjang kontrak Shin Tae-yong untuk melatih timnas Indonesia. Kontrak baru ini berlangsung sampai 2027.
Sebelumnya, Erick mengatakan PSSI dan Shin sudah sepakat untuk memperpanjang kerja sama. Namun karena Shin sakit, peresmiannya tertunda.
“Kami bersepakat untuk terus berjuang bersama agar tim nasional Indonesia semakin maju, berprestasi, dan mendunia,” tulis Erick dalam laman resmi media sosialnya yang juga diunggah di Instagram Shin Tae-yong, Jumat (28/6/2024).
Dalam unggahan di media sosial Erick, Shin juga memberikan komentar. “Kami memutuskan untuk bekerja sama dengan Presiden Erick sampai 2027. Tolong berikan dukungan sebesar-besarnya kepada sepak bola Indonesia,” tulis Shin.
Sebelumnya Shin yang datang menggantikan Simon McMenemy sebagai juru taktik skuad Garuda pada 28 Desember 2019, diberi kontrak jangka panjang selama empat tahun.
Ia sempat menuai sejumlah hasil kurang memuaskan dengan timnas Indonesia tersingkir pada babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun mantan pelatih Korea Selatan tersebut perlahan-lahan menunjukkan hasil yang signifikan melalui racikan tangan dinginnya.
Shin membawa skuad Garuda untuk pertama kalinya tampil di Piala Asia 2023 mengakhiri absen selama 16 tahun. Ia juga membuat Marselino Ferdinan dan kawan-kawan tidak demam panggung dengan melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Selain itu, juru taktik berusia 54 tahun tersebut juga membawa skuad Garuda Muda menjadi semifinalis untuk pertama kalinya di ajang Piala Asia U-23 2024, meski kemudian gagal membawa satu tiket ke Olimpiade Paris 2024.
Shin juga mampu membawa Indonesia kini menempati peringkat ke-134 ranking FIFA. Ranking tersebut merupakan peringkat tertinggi yang diraih Indonesia sejak ditangani Shin.
Total bersama dengan timnas Indonesia, Shin telah menjadi juru taktik di pinggir lapangan sebanyak 33 pertandingan dengan mencatatkan 17 kemenangan, delapan seri, dan delapan kali kekalahan dengan persentase 51,52 persen kemenangan.
sumber : Antara
Sumber: Republika
