INTERNETTEKNOLOGI

Ucap Alhamdulillah PDN Diserang Hacker, Menkominfo Ditegur DPR: Harusnya Innalillahi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Menkominfo Budi Arie Setiadi ditegur oleh anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta, karena mengucapkan alhamdulillah saat menjelaskan soal serangan di server PDN (Pusat Data Nasional). Hal itu terjadi saat Komisi I DPR menggelar rapat kerja bersama Kominfo, BSSN, dan Telkom Sigma pada Kamis (27/6).Awalnya Budi Arie menjelaskan, sebenarnya ada beberapa laporan dari tim yang bekerja di PDN Sementara (PDNS) 2 Surabaya yang diserang oleh ransomware Brain Cippher. Dalam laporan yang tidak dibuka untuk publik itu, kata Budi Arie, ada beberapa yang menerbitkan optimisme.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Karena dalam serangan cyber ini selalu analisanya dua aja: ini state actor atau non-state actor. Tapi dalam forum ini saya ingin tegaskan bahwa kesimpulan mereka ini non-state actor dengan motif ekonomi, itu sudah alhamdulillah dulu, karena kalau yang nyerang negara itu berat,” kata Budi Arie dalam rapat tersebut, Kamis (27/6).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Budi Arie lalu mencontohkan, beberapa waktu lalu pemerintah Arab Saudi pernah diserang oleh hacker dari pemerintah Iran. Menurut Budi Arie, jika penyerangnya adalah negara seperti yang terjadi di Arab Saudi, pemulihannya akan lebih berat.

Berita Lainnya:
Jaksa Agung: Jika Seorang Pemimpin Korup yang di Bawah Itu Rampok
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Kita berharap semoga nanti kita laporkan secara berkala itu tentang perkembangan pemulihan PDNS 2 Surabaya karena dari tahap yang sudah dilakukan paling tidak identifikasi, proteksi juga sudah kita lakukan di PDNS 1, ini juga terus kita lakukan pemulihan dalam waktu segera dan secepatnya,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ucapan Budi Arie itu lalu mendapat teguran dari Sukamta. Di satu sisi, kata Sukamta, ia merasa senang karena Budi Arie terkesan religius dan selalu bersyukur meski di tengah serangan hebat. Namun di sisi lain, itu juga yang membuatnya prihatin.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Tapi saya prihatin Pak, Bapak bersyukur di tengah serangan yang hebat begini bagi negara Pak. Mengucap Alhamdulillah, ini ya bagus, disyukuri, tapi menurut saya lebih tepat Innalillahi Pak daripada Alhamdulillah Pak,” tegur Sukamta. 

Berita Lainnya:
Rugikan Negara Rp300 Triliun, Hendry Lie Punya Peran Besar di Kasus Korupsi Timah
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Menurut Sukamta, serangan yang melibatkan ransomware dan menyerang pusat data nasional ini adalah sebuah masalah yang sangat berat bagi negara. Apalagi masalah ini menyangkut soal keamanan nasional.

“Yang saya ungkap tadi itu punya BAIS, punya Polri, Pak, dijual bebas file-nya sekarang bahkan bisa di-download, begitu kok alhamdulillah Pak. Harusnya innalillahi Pak. Menurut saya, kalau sikap kita begini Pak, innalillahi betul, Pak,” ucap Sukamta.

Pimpinan sidang, Meutya Hafid, sepakat dengan hal itu. Meutya meminta pihak pemerintah, terutama yang berkaitan dengan kasus serangan di server PDN untuk lebih berhati-hati saat mengeluarkan statement.

“Jadi kita kadang bicaranya juga harus hati-hati, namanya orang salah emang harus hati-hati Pak. Semua tahu kan kalau salah ya. Komunikasi publiknya semua harus lebih baik, karena ini sekali lagi masalahnya adalah masalah kepercayaan publik,” tutup Meutya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya