Rabu, 03/07/2024 - 21:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Wanita Korban Kekerasan Rentan Alami Gangguan Mental Dibandingkan Pria

Kekerasan terhadap wanita (ilustrasi). Kekerasan atau pelecehan bisa sangat berdampak pada mental korban.

JAKARTA — Psikolog dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim, mengatakan perempuan dan anak perempuan korban kekerasan ataupun pelecehan lebih rentan mengalami gangguan mental dibandingkan laki-laki. Menurut dia, hal ini terkait dengan bagaimana perempuan kerap diposisikan sebagai individu lemah di tatanan sosial.

Rose Mini menjelaskan, setiap individu terutama perempuan membutuhkan ruang aman untuk bisa bercerita atas pengalaman pahitnya. Jika kemudian tidak ada ruang aman untuk bercerita, maka pengalaman pahit seperti kekerasan dan pelecehan akan dipendam seorang diri, sehingga bisa memicu stress atau gangguan mental lainnya.

Berita Lainnya:
Xylitol, Pemanis Buatan yang Diklam Lebih Sehat dari Gula Berisiko Picu Penggumpalan Darah

“Perempuan itu, karena dia kadang-kadang merasa less power dibandingkan dengan rekannya yang laki-laki atau dibandingkan suaminya, maka dia kemudian tidak berani mengungkap apa yang dirasakan dan dipikirkan. Itu yang berdampak pada mental health-nya,” kata Rose Mini saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (28/6/2024).

Rose Mini mengatakan kekerasan atau pelecehan bisa sangat berdampak pada mental korban. Korban bahkan kerap merasa rendah diri, tidak diterima secara utuh, dan tak punya masa depan.

“Jadi ada banyak hal yang membuat korban tidak nyaman dengan dirinya sendiri,” kata Rose Mini.

Berita Lainnya:
DPR RI Setujui RUU KIA Jadi Undang-Undang, Ibu Melahirkan Dapat Cuti Enam Bulan tapi...

Rose kemudian menekankan pentingnya peran dari orang-orang terdekat seperti keluarga atau sahabat, untuk bisa membantu dan mendukung korban menjalani kehidupannya di masa depan. Rose juga menyarankan untuk meminta bantuan profesional atau pakar untuk membantu pemulihan korban.

“Makanya perlu bantuan dan dukungan dari orang terdekat. Bila merasa tidak mampu membantunya sendiri, carilah bantuan profesional. Pulih atau tidaknya, akan sangat bergantung pada bagaimana korban menerima kenyataan tersebut. Jadi waktu pulih setiap orang akan berbeda,” kata Rose.

 

Sumber: Republika


Reaksi & Komentar

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ ۚ وَيُجَادِلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ الْحَقَّ ۖ وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَمَا أُنذِرُوا هُزُوًا الكهف [56] Listen
And We send not the messengers except as bringers of good tidings and warners. And those who disbelieve dispute by [using] falsehood to [attempt to] invalidate thereby the truth and have taken My verses, and that of which they are warned, in ridicule. Al-Kahf ( The Cave ) [56] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi