Selasa, 02/07/2024 - 18:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Lahan Gambut di Kalbar Mulai Mengering, Karhutla Mengintai

Personel BPBD Kalimantan Barat menyemprotkan busa racun api di lahan gambut yang terbakar di Parit Sembin, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Jumat (15/9/2023).

 JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berupaya menjaga 2,8 juta hektare lahan hidrologis gambut di Kalimantan Barat (Kalbar). Menurut BMKG, sebagian besar lahan gambut di Kalbar mulai mengering.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, musim kemarau yang mulai melanda dengan sifat hujan di bawah normal membuat sebagian besar lahan gambut di Kalimantan Barat tersebut sudah mengering sehingga rawan terbakar.

Kerawanan didapatkan berdasarkan data SIPALAGA Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), yang menunjukkan saat ini kandungan air tanah pada lahan hidrologis gambut Kalimantan Barat sudah sangat rendah berada di bawah 40 centimeter.

Berita Lainnya:
Suhu Panas Maksimum Indonesia Capai 35 Derajat Celsius Saat Idul Adha

Dwikorita menilai kondisi tersebut telah mendesak pihaknya untuk segera melaksanakan operasi modifikasi cuaca. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan potensi hujan dan membasahi kembali jutaan hektare lahan gambut Kalimantan Barat, sehingga menurunkan kerawanan terbakar, termasuk juga pada lahan mineral, kawasan hutan, dan sebagainya.

Operasi modifikasi cuaca BMKG tersebut berlangsung setidaknya selama 11 hari atau berakhir hingga 5 Juli 2024, dan dapat diperpanjang bila masih diperlukan. Wilayah gambut yang tersebar di enam kabupaten meliputi Kubu Raya, Ketapang, Sambas, Sintang, Sekadau, dan Kabupaten Sanggau menjadi target sasaran operasi modifikasi cuaca itu.

Berita Lainnya:
BMKG: Pulau Jawa-NTB Dilanda Suhu Panas

Selain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BRGM, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kegiatan modifikasi cuaca BMKG ini juga didukung oleh Skadron 4 Lanud Abdurachman Saleh, Malang, Jawa Timur yang menyiagakan armada CASA 212-200 untuk menyemai sebanyak 13 ton garam (Natrium klorida/NaCl) ke langit Kalimantan Barat.

Tim penyemaian diharapkan bisa maksimal memanfaatkan waktu yang ada tersebut. Bila merujuk analisa tim meteorologi BMKG, pada dasarian terakhir bulan Juni – dasarian pertama Juli itu masih ada sebaran awan yang berpotensi untuk menurunkan hujan, sebelum bulan pertengahan Juli-September yang menjadi puncak musim kemarau tahun ini.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika


Reaksi & Komentar

فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا الكهف [65] Listen
And they found a servant from among Our servants to whom we had given mercy from us and had taught him from Us a [certain] knowledge. Al-Kahf ( The Cave ) [65] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
[donasiaja id="dsx2tuocp"]
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi