Rabu, 03/07/2024 - 23:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Impor Barang Israel ke Indonesia Melonjak, Pengamat Menduga yang Mengatur Singapura

 JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan ada lonjakan tajam impor dari Israel ke Indonesia hingga mencapai 340 persen pada periode Januari-April 2024. Hal itu terjadi meski saat ini Indonesia bersuara cukup lantang mengecam serangan brutal negara Zionis terhadap Palestina.

Sehingga data itu disinyalir menunjukkan seolah-olah kegiatan perdagangan Indonesia dengan Israel seperti diam-diam, padahal Indonesia tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel. Menanggapi hal itu, pengamat menduga, di balik kegiatan perdagangan itu ada ‘tangan’ Singapura. 

“Saya pikir yang mengatur itu Singapura. Singapura yang bermain sebagai pihak jasa ketiga,” kata Pengamat dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah saat dihubungi Republika, Senin (1/7/2024).

Menurut penjelasan Trubus, dalam konteks perdagangan, Singapura merupakan penghubung antara Indonesia dengan Israel. Hal itu menilik dari era Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang dulunya menginginkan untuk membangun diplomasi dengan Israel, yang akhirnya dijembatani Singapura.

“Era Pak Gus Dur waktu ramai-ramai Gus Dur mau buka kedutaan, akhirnya menyerahkan kepada Singapura, karena kan kedutaan Israel ada di Singapura, dan Singapura yang terdekat dengan kita,” tuturnya.

Trubus berpendapat, walhasil Singapura diuntungkan dari adanya kegiatan perdagangan antara Indonesia dan Israel, yang rupanya melonjak begitu tinggi. Hal itu menurutnya jutsru bentuk lemahnya atau tidak konsistensinya pemerintah Indonesia dalam konteks perdagangan dengan Israel.

Berita Lainnya:
Dominasi BUMN Indonesia, Lebih dari 10 Perusahaan Masuk Fortune 500 Asia Tenggara 2024

“Ini mengindikasikan Indonesia lemah dalam hal ini, ya kita bargaining soal Palestina lemah pada akhirnya begitu. Jangan-jangan produk-produk dari sana (Israel) banjir, kalau naik sampai 340 persen ya luar biasa berarti tinggi sekali permintaannya,” ujar dia.

Melihat kondisi itu, justru Trubus menilai agar pemerintah Indonesia bisa lebih tegas mengenai hubungan dagang dengan Israel. Jika memang memiliki keuntungan satu sama lain, lebih baik melakukan kegiatan secara government to government (G2G). Namun, jika memang secara political will-nya menutup diri berhubungan dengan Israel, lebih baik disetop saja.

“Yang jelas kita harus tegas. Kalau memang tolak, ya tolak. Kalau hubungannya kurang baik sebaiknya nggak memperjualbelikanlah karena ini menimbulkan sentimen publik, terkait ulah Israel belakangan yang sangat brutal karena banyak orang Indonesia di RS Indonesia di Palestina yang jadi korban sebab RS-nya dibom. Maksud saya, harusnya pemerintah mengevaluasi terkait produk-produk yang dari Israel yang beredar di sini, kalau bisa ya disetop,” jelasnya.

Sebelumnya diketahui, di tengah kecaman warga Indonesia atas serangan brutal yang dilakukan Israel ke Palestina, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan ada lonjakan tajam impor dari negara Zionis tersebut. Jika periode Januari-April tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terlihat ada peningkatan hampir 340 persen.

Berita Lainnya:
BRIN Sebut Ekosistem Kendaraan Listrik RI Belum Memadai

Indonesia sedianya tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Latar belakang utamanya karena konflik di Timur Tengah yang menahun. Indonesia secara tegas meminta Israel mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Sejak Indonesia berdiri, sikap merah-putih selama sama, meski Presiden berganti-ganti.

Rupanya, situsi ini tak membuat kedua pihak tak memiliki hubungan dagang. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia dan Israel tetap terlibat kegiatan  ekspor impor. Republika.co.id mengambil data dari https://www.bps.go.id/id/exim. Secara khusus hanya untuk periode Januari hingga April pada 2023 dan 2024.

Dimulai dari Ekspor. Perinciannya, pada Januari 2023 ekspor Indonesia ke Israel menyentuh angka 12.469.786,46 juta dolar AS. Lalu Februari 9.018.758,70 juta dolar AS, Maret 17.689.932,27 juta dolar AS, April 13.756.113,36 juta dolar AS. Totalnya 52.934.930,79 juta dolar AS (Sekitar Rp 868 miliar).

Lalu pada Januari 2024 ekspor Indonesia ke Israel menyentuh angka 10.412.405,33 juta dolar AS, Februari 12.201.061,17 juta dolar AS, Maret 14.878.436,18 juta dolar AS, lalu April 14.961.066,72 juta dolar AS. Total mencapai 52.452.969,40 juta dolar AS (Rp 860 miliar). Ada sedikit penurunan secara year on year (Januari- April 2024 dibandingkan dengan Januari-April 2023.

1 2

Reaksi & Komentar

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجًا ۜ الكهف [1] Listen
[All] praise is [due] to Allah, who has sent down upon His Servant the Book and has not made therein any deviance. Al-Kahf ( The Cave ) [1] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi