Sabtu, 06/07/2024 - 09:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Natalius Pigai Yakin DNA Orang Papua Ada Kesamaan dengan Rusia

BANDA ACEH – Aktivis asal Papua Natalius Pigai meyakini bahwa Rusia akan membangun perdamaian dunia. Pasalnya, negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu kerap mendapat kecaman dari banyak negara di dunia imbas invasi ke Ukraina.Sebelumnya, Pigai meyakini bahwa Siberia yang merupakan daerah bagian dari Rusia juga memiliki kesamaan DNA dengan orang Papua. Hal itu berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan peneliti Universitas California bernama Richard Edward Green di Lembaga Eijkman.

Dalam akun media X pribadinya @NataliusPigai2, dia juga menanmpilkan capture berita detik.com yang berjudul “Riset: Jejak DNA Manusia Purba Siberia Ditemukan di DNA Orang Papua” yang berisikan ulasan penelitian tersebut.

Berita Lainnya:
Pemilih Inggris Ingin Partai Politik Bertindak Atasi Perubahan Iklim 

“I am Siberian (Rusian). it is truth in the line of science (Saya orang Siberia (Rusia). itu adalah kebenaran menurut ilmu pengetahuan),” kata Pigai dikutip RMOL, Selasa (2/7)

Kebanggaannya terhadap Rusia dan Papua itu membuat Pigai yakin bahwa negara beribukota Moskow tersebut akan membangun perdamaian dan keadilan bagi dunia.

“I believe in one day Rusia build a new peace, love, justice in Ukraine & the planet (Saya percaya suatu hari Rusia akan membangun perdamaian, cinta, dan keadilan baru di Ukraina dan planet ini),” tambahnya.

Berita Lainnya:
Usai Viral, Remaja yang Mengolok Tulang dan Darah Palestina Menangis dan Ketakutan

Sebelumnya, Richard Edward Green menyatakan penemuan fosil manusia purba di Denisova, Daratan Siberia, Rusia menunjukkan kemajuan satu langkah dalam mencari mata rantai yang hilang dari proses evolusi manusia.

“Penelitian ini mencari hubungan yang belum ada antara manusia purba 400.000 tahun lalu atau yang dikenal Neanderthal dengan manusia modern di Afrika, Eropa, dan Papua. Tapi di Papua lebih cocok dengan fosil manusia purba di Denisova,” kata Richard di Lembaga Eijkman, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada 29 Oktober 2013.


Reaksi & Komentar

سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُل رَّبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِم مِّنْهُمْ أَحَدًا الكهف [22] Listen
They will say there were three, the fourth of them being their dog; and they will say there were five, the sixth of them being their dog - guessing at the unseen; and they will say there were seven, and the eighth of them was their dog. Say, [O Muhammad], "My Lord is most knowing of their number. None knows them except a few. So do not argue about them except with an obvious argument and do not inquire about them among [the speculators] from anyone." Al-Kahf ( The Cave ) [22] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi