Minggu, 07/07/2024 - 14:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Panwaslih Aceh Siap Awasi Perhitungan Ulang Suara di Pidie Jaya dan Aceh Timur

Ketua Panwaslih Aceh, Agus Syahputra, mengungkapkan, pengawasan akan dilakukan di 770 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 288 desa dan 14 kecamatan di kedua kabupaten tersebut. PUSS di Pidie Jaya melibatkan tiga kecamatan dengan total 103 desa dan 231 TPS, sementara di Aceh Timur terdapat 11 kecamatan dengan 185 desa dan 539 TPS.

“Kami telah menyiapkan tim fasilitasi untuk membantu dalam proses penghitungan dan rekapitulasi surat suara di setiap panel, sesuai dengan instruksi dari Komisi Independen Pemilihan (KIP) di kedua kabupaten,” kata Agus dalam acara Diskusi Media di Banda Aceh, hari Kamis (4/7/2024).

Berita Lainnya:
Asisten II Sekda Tutup Expo UMKM Aceh 2024

Selain itu, Panwaslih Aceh juga telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Aceh dan mengeluarkan Surat Imbauan kepada KIP Aceh untuk mencegah potensi pelanggaran pemilu. Upaya ini dilakukan untuk memastikan proses PUSS berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Lebih lanjut, Panwaslih Aceh telah melakukan evaluasi terhadap pengawasan Pemilu 2024 dan berencana melibatkan masyarakat serta lembaga pemantau pemilu dalam proses pengawasan PUSS. Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan pelanggaran pemilu serta menciptakan kolaborasi yang efektif dalam menjaga integritas proses demokrasi.

Berita Lainnya:
Kiprah di Dunia Taekwondo, Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri Punya Prestasi Membanggakan

Di tingkat provinsi, Panwaslih Aceh juga telah berkoordinasi dengan Tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Aceh untuk mengantisipasi potensi pelanggaran hukum yang mungkin terjadi selama pelaksanaan PUSS di kedua kabupaten tersebut.

Dengan demikian, Panwaslih Aceh siap mengawasi dengan ketat seluruh tahapan PUSS di Pidie Jaya dan Aceh Timur guna memastikan keberlangsungan proses demokrasi yang adil dan transparan bagi masyarakat Aceh. []


Reaksi & Komentar

وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَن نَّدْعُوَ مِن دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَّقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا الكهف [14] Listen
And We made firm their hearts when they stood up and said, "Our Lord is the Lord of the heavens and the earth. Never will we invoke besides Him any deity. We would have certainly spoken, then, an excessive transgression. Al-Kahf ( The Cave ) [14] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi