Sabtu, 05/10/2024 - 19:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Habib Bahar bin Smith Singgung Peran DPR yang Judi Online Gagal Jadi Pemimpin Masyarakat, Simak Penjelasannya

BANDA ACEH – Saat ini Indonesia tengah, jadi sorotan dan bahan perbincangan di sosial media (Sosmed) ataupun pemberitaan karena maraknya kasus judi online. Hal ini juga disampaikan Habib Bahar bin Smith.       

Dalam penjelasan Habib Bahar bin Smith yang disiarkan dalam YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official.   

Pada awalnya, Habib Bahar mengatakan Judi Online atau Judol sudah merusak kepercayaan dan masuk ke tubuh dari para Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).       

Lebih  lanjut, Habib Bahar katakan, kalau judi online juga sudah merasuk ke tubuh manapun, termasuk para aparatur negara, seperti TNI dan Polisi.       Hal yang tak terduga, Habib Bahar bin Smith juga katakan judi online sudah merasuk ke tubuh para ahli agama, seperti kiyai, ulama, ustaz sampai habaib.         

“Kalian dustakan rakyat kalian pakai uang rakyat atau perbuatan maksiat, pakai uang rakyat untuk judi online. Bahkan telah merusak dalam tubuh TNI ke dalam tubuh Polri,” kata Habib Bahar bin Smith dikutip, Sabtu (6/7/2024)             “Ke dalam tubuh- tubuh anggota DPR bahkan tubuh para Ulama para Ustaz juga” sambungnya      

 “Tubuh para Kyai dan para Habaib. Jadi pada judi online tuh bukan cuma umatnya saja, saja tapi juga pada ustaznya, kiyai dan ada habaibnya juga ada,” ungkap Habib Bahar dengan tegas       Dengan demikian, Habib Bahar bin Smith mengajak agar para jemaah pada acara tersebut untuk menjauhi judi online (Judol).     

Menurut Habib Bahar judi online, dan narkoba semacamnya dapat merusak siapapun termasuk negara.       “Ada saudara-saudara makanya tadi Habib Hanif membacakan qasidah anti narkoba anti judi. Itu semua, kita pakai kita laksanakan, judi dan narkoba merusak bangsa merusak negara,” pesan Habib Bahar bin Smith       Namun, sangat disayangkan, dalam penjelasannya soal adanya ahli agama kaya ulama, kiyai, ustaz, sampai habaib ikut serta judi online, tidak disebutkan siapa yang terlibat.     Habib Bahar bin Smith juga mengatakan kalau, sebagai pemimpin (masyarakat) harus jadi contoh yang baik     

“Kalau pemimpinnya rusak maka yang dipimpin pun akan rusak saudara-saudara, makanya kalian para pemimpin kalian para pejabat, coba kalian ngaca, kalian punya diri perbuatan dosa yang telah kalian lakukan perbuatan maksiat telah kalian lakukan kalian diberi amanah oleh rakyat, tapi kalian semena-mena kepada rakyat kalian,” terang Habib Bahar     Sehubungan dengan ini, data judi online yang masuk ke tubuh DPR memang tercatat.       

Berdasarkan, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustianvandana, menyebutkan kalau jumlah pemain ada lebih dari 63 ribu transaksi yang dilakukan oleh anggota DPR dan DPRD.     

“Jadi ada lebih dari 1.000 orang itu DPR-DPRD sama Sekretariat Kesekjenan ada,” ungkap Ivan di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).       

“Transaksi yang kami potret itu lebih dari 63.000 transaksi yang dilakukan oleh mereka-mereka itu. Dan angka rupiahnya hampir Rp25 miliar di masing-masing yang transaksi di antara mereka dari ratusan sampai miliaran, sampai ada satu orang sekian miliar,” jelas Ivan


Reaksi & Komentar

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا الكهف [82] Listen
And as for the wall, it belonged to two orphan boys in the city, and there was beneath it a treasure for them, and their father had been righteous. So your Lord intended that they reach maturity and extract their treasure, as a mercy from your Lord. And I did it not of my own accord. That is the interpretation of that about which you could not have patience." Al-Kahf ( The Cave ) [82] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi