BANDA ACEH – Kepolisian Resor Tanah Karo bergerak cepat dalam mengungkap kasus pembakaran rumah yang menewaskan seorang wartawan bernama Sempurna Pasaribu (47) dan tiga anggota keluarganya di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kurang dari dua minggu setelah kejadian tragis tersebut, empat pelaku berhasil ditangkap.Penangkapan pertama dilakukan terhadap Bebas Ginting, Ketua AMPI Kabupaten Tanah Karo. Ia diduga berperan sebagai otak di balik pembakaran tersebut dan memberikan imbalan kepada dua pelaku eksekutor masing-masing sebesar Rp1 juta.
“Motif dari Bebas Ginting dan keterkaitan pihak lain masih dilakukan pendalaman,” ungkap keterangan resmi dari Mapolda Sumut yang diterima Okezone, Senin (8/7/2024).
Selain Bebas Ginting, polisi juga mengamankan Pedoman alias Domanta, anggota AMPI Tanah Karo lainnya. Namun, berdasarkan keterangan, Pedoman tidak hadir saat perencanaan dan tertidur saat eksekusi berlangsung.
Dua pelaku eksekutor pembakaran, Yunus Syahputra Tarigan alias Selawang, berperan menyiram rumah dan menyalakan api menggunakan 2 botol air mineral berisi solar dan pertalite. Sementara Rudi Apri Sembiring bertugas membeli minyak pertalite dan solar serta menjadi joki sepeda motor bagi pelaku utama.
“Keempat pelaku yang diamankan saat ini berada di Polres Tanah Karo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penyidik masih mendalami keterlibatan Bebas Ginting dan pihak lain dalam kasus pembakaran rumah wartawan ini,” ujar Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kabid Humas Polda Sumatera Utara.
Sebelumnya, pada Kamis dini hari, 27 Juni 2024, rumah Sempurna Pasaribu di Jalan Nabung Surbakti, Kabupaten Karo, dilalap api. Tragedi ini merenggut nyawa Sempurna Pasaribu, istri tercintanya Elfrida Ginting (48), anak mereka Sudi Investi Pasaribu (12), dan sang cucu Loin Situngkir (2).
Penangkapan keempat pelaku ini menjadi titik terang dalam pengungkapan kasus yang menggemparkan masyarakat Karo. Motif di balik pembakaran keji ini masih didalami oleh pihak kepolisian. Diharapkan dengan penangkapan ini, keadilan dapat ditegakkan dan keluarga korban mendapatkan jawaban atas kepergian orang-orang tercinta mereka.