ASIAINTERNASIONAL

Mencekam, Demonstran Bangladesh Bakar Penjara, Ratusan Napi Kabur, 50 Orang Tewas

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Baru-baru ini beredar kabar mencekam di media sosial, hingga media massa soal insiden mencekamnya demo mahasiswa di Bangladesh.  

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pasalnya, pengunjuk rasa mahasiswa di Distrik Narsingdi, Bangladesh tengah, dilaporkan telah menyerbu sebuah penjara pada Jumat (19/7/2024). 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dalam keterangan seorang erwira Polisi Bangladesh menyebut, para demonstran tersebut telah membebaskan ratusan narapidana sebelum kemudian membakar penjara.  

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Para narapidana melarikan diri dari penjara dan para pengunjuk rasa membakar penjara,” beber petugas polisi yang berbicara tanpa menyebut nama tersebut, kepada Kantor berita AFP. 

Berita Lainnya:
Edy Rahmayadi Didampingi Pocong Menuju Arena Debat Perdana Pilgub Sumut 2024
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Bahkan dia mengaku tidak mengetahui berapa napi yang berhasil “dibebaskan” para demonstran. Tapi, polisi tersebut yakin jumlahnya mencapai ratusan. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Saya tidak tahu jumlah narapidana, namun jumlahnya mencapai ratusan,” bebernya. Selain itu, seorang pejabat senior pemerintah di Distrik Narsingdi, Moushumi Sarker, mengonfirmasi pembobolan penjara tersebut kepada AFP. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Tetapi, ia tak bisa memberikan rincian informasi lebih lanjut.  Seorang warga Narsingdi yang tinggal di dekat penjara dan menyebutkan namanya sebagai Ripon mengaku, melihat setidaknya 20 orang keluar dari penjara dengan membawa barang-barang mereka di dalam tas.

Berita Lainnya:
Pasukan Israel 'Culik' Anggota Senior Hizbullah

 Sedikitnya 50 orang telah terbunuh di Bangladesh minggu ini setelah polisi meningkatkan tindakan keras terhadap protes mahasiswa yang menyerukan reformasi terhadap peraturan perekrutan pegawai negeri sipil (PNS).  

Kemudian, para demonstran protes terhadap pemerintah yang menerapkan kuota PNS hingga 30 persen untuk anggota keluarga veteran perang kemerdekaan Bangladesh 1971.l

 Para mahasiswa menilai, sistem kuota diskriminatif dan menguntungkan pendukung Partai Liga Awami yang menjadi “rumah” bagi Perdana Menteri Sheikh Hasina Wazed. Mereka ingin sistem ini diganti berdasarkan prestasi


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya