NASIONAL
NASIONAL

PDIP: Kalau Tak Ada Reformasi, Tidak Ada Anak Tukang Kayu Jadi Presiden

image_pdfimage_print

BANDA ACEHPDIP menggelar Diskusi Kudatuli dalam rangka mengenang peristiwa pengambilalihan secara paksa Kantor DPP PDIP yang dikuasai Megawati Soekarnoputri oleh massa pendukung Ketum PDI hasil kongres Medan, Soerjadi, pada 27 Juli 1996 silam.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, mengeklaim peristiwa tersebut menjadi tonggak terjadinya reformasi pada Mei 1998.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Karena tidak ada Kudatuli, tidak ada 27 Juli maka tidak ada reformasi. Tidak ada reformasi itu, adalah reformasi tonggaknya adalah kasus 27 Juli,” kata Ribka di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (20/7).

Berita Lainnya:
6 Mendag di Rezim Jokowi Impor Gula, Said Didu: Lebih Besar dari Tom Lembong
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Ribka mengatakan, reformasi telah mengubah total sistem birokrasi di Indonesia. Dengan adanya reformasi, menurutnya, semua kalangan masyarakat bisa menjadi pemimpin.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Kalau tidak ada reformasi, tidak ada anak buruh bisa jadi gubernur, tidak ada reformasi tidak ada anak petani bisa jadi bupati/wali kota,” ungkap dia.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Ribka lalu menyindir Presiden Jokowi yang diketahui merupakan anak seorang tukang kayu.

Berita Lainnya:
Pimpinan Komisi II DPR Setuju Mafia Tanah Dimiskinkan, Usul Bentuk Satgas Khusus
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Tidak ada reformasi, tidak ada anak tukang kayu jadi presiden. Anak tukang kayu soal sekarang songong. Cucunya juga songong,” ujarnya.

Selain itu, Ribka mengungkapkan, dengan reformasi juga menciptakan kebebasan pers. Di mana, di zaman orde baru, pers terbelenggu oleh penguasa.

“Inget juga dulu karena kasus 27 Juli ada kebebasan pers, cabut dwifungsi ABRI. Sekarang dwifungsi ABRI mau dikembalikan lagi, bahkan lebih binal, lebih biadab,” ucap Ribka.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya