Imam Masjid Istiqlal Ternyata Pernah Belajar Agama Yahudi di AS, Penyelenggaranya Organisasi Pro Israel
NASIONAL
NASIONAL

Imam Masjid Istiqlal Ternyata Pernah Belajar Agama Yahudi di AS, Penyelenggaranya Organisasi Pro Israel

image_pdfimage_print

Masjid Istiqlal belakangan menjadi sorotan. Sebabnya, masjid tersebut mengundang Direktur Hubungan Muslim-Yahudi American Jewish Committee (AJC), Ari Gordon menjadi nara sumber dalam acara seminar.

ADVERTISMENTS

Meski akhirnya batal, agenda itu tetap menjadi sorotan publik tanah air.

Belakangan, terungkap jika Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar ternyata juga pernah menghadiri undangan AJC untuk mempelajari agama Yahudi dan diskusi lintas agama di Amerika Serikat. Simak ulasannya:

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Dilansir dari laman resmi ajc.org, Umar disebut mengikuti program fellowship selama enam minggu bersama AJC dan Jewish Theological Seminary (JTS).Beasiswa ini mencakup studi akademis, pertemuan dengan  pejabat pemerintah, serta partisipasi dalam dialog antaragama di Amerika Serikat.

“Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia, tetapi sebagian besar orang memiliki sedikit atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang Yahudi, meskipun ada hubungan dekat antara Islam dan Yudaisme,” kata Nazaruddin Umar dikutip dari laman resmi www.ajc.org, Minggu 21/7/2024.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Prabowo Minta Kasus Meikarta Rugikan Konsumen Rp6,8 M Dituntaskan, Menteri Ara akan Panggil CEO Lippo Group

“Membangun jembatan perdamaian dan pemahaman antara agama dan masyarakat dimulai dengan mempelajari satu sama lain dengan cara mereka sendiri. Saya bersyukur atas kesempatan untuk belajar, membangun jaringan, dan merasakan ‘perpustakaan hidup’ di New York City, Washington, D.C., dan Los Angeles,” lanjutnya.

Sementara itu, CEO AJC, Ted Deutch memuji Nazaruddin Umar telah lama menunjukkan komitmennya terhadap dialog dan pemahaman antaragama. Pihaknya mengaku terinspirasi oleh dedikasi Nazaruddin Umar terhadap keterlibatan substantif dengan kaum Yahudi dan Yudaisme.

Berita Lainnya:
Pengamat: Menteri yang Menganggap Jokowi Bos Layak Ditendang dari Kabinet Prabowo

“Pada saat hubungan Muslim-Yahudi global terlalu mudah dilihat melalui lensa konflik dan permusuhan, komitmen teguh Imam terhadap jalan yang berbeda—jalan yang berakar pada kerja sama, pemahaman, dan perdamaian—berdiri sebagai mercusuar harapan,” ujarnya.

Dalam artikel di website resmi AJC itu juga ditulis, AJC adalah pemimpin global dalam hubungan antaragama dan hubungannya yang telah lama terjalin dengan Indonesia – yang dibangun terutama melalui Institut Asia Pasifik (API) – mencakup kunjungan rutin yang bertujuan untuk membina hubungan dengan jaringan luas para pemimpin agama, cendekiawan, dan tokoh Politik. Pemahaman antaragama telah menjadi tujuan utama upaya AJC di negara ini dan fitur menonjol dari pekerjaannya dengan Nazaruddin Umar.

1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS