Pusat Teknologi Pangan di Galilea Hancur Kena Roket Hizbullah, Puluhan Perusahaan Terpaksa Pindah
INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Pusat Teknologi Pangan di Galilea Hancur Kena Roket Hizbullah, Puluhan Perusahaan Terpaksa Pindah

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Hizbullah telah meluncurkan roket ke arah Galilea, di mana wilayah ini merupakan pusat teknologi pangan Israel.

ADVERTISMENTS

“Roket Hizbullah menghancurkan visi teknologi pangan di Galilea,” demikian bunyi judul berita dari situs web Israel Calcalist.

Menurut laporan media Israel Calcalist, beberapa perusahaan yang berada dalam pidang pangan dan pertanian khawatir terkena bom Hizbullah.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Mereka akhirnya memutuskan pindah dari Israel utara.

Pusat teknologi pangan ini merupakan salah satu visi Israel.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Al Mayadeen melaporkan pusat teknologi pangan Israel terletak di Galilea yang diduduki, khususnya Kiryat Shmona.

Visi ini berawal dari tahun 2018.

Saat itu, otoritas Israel menginvestasikan 100 juta shekel di Galilea yang diduduki.

Berita Lainnya:
Seorang Muslim Ditikam 50 Kali di Masjid di Prancis

Tujuannya adalah untuk membangun industri pangan dan pertanian.

Kemudian pada tahun 2023, otoritas Inovasi Israel kembali memberi enam juta dollar ke perusahaan-perusahaan yang berlokasi hingga 10 km dari perbatasan utara.

Sebelum perang dimulai, Kiryat Shmona menampung 90 perusahaan rintisan.

Perusahaan-perusahaan ini menampung 500 pekerja.

Namun saat ini, semua perusahaan yang berada di wilayah tersebut hancur.

Puluhan perusahaan yang hancur kini pindah ke wilayah selatan Palestina yang diduduki.

Para pengusaha dan pemilik proyek di Kiryat Shmona merasa khwatir dengan masa depan wilayah ini.

Mereka mengatakan bahwa 30 persen penduduk Kiryat Shmona takut untuk kembali.

Berita Lainnya:
Hercules Tanggapi Desakan Purnawirawan Minta Gibran Dimakzulkan, Sebut Sudah Bau Tanah: Saya Tidak Takut

“Janji keamanan di masa depan juga tidak pasti. Tidak ada prospek keamanan yang jelas di sana, dengan ratusan roket dan rudal jatuh, dan dukungan yang kami terima sangat minim,” kata mereka kepada Calcalist.

Menurut mereka, tidak ada jaminan apa pun ketika mereka kembali ke Kiryar Shmona.

“Keamanan sangat penting, dan tidak ada arahan yang jelas untuk itu,” tambahnya.

Hizbullah telah bertukar tembakan hampir setiap hari dengan pasukan Israel untuk mendukung sekutu Hamas sejak 7 Oktober 2023.

Di Lebanon, kekerasan lintas perbatasan sejak Oktober telah menewaskan 511 orang.

Sebagian besar pejuang tetapi juga 104 lainnya merupakan warga sipil.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS