Hal tersebut disampaikan Bustami dalam pertemuan dengan tim pembuatan film Malahayati, di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu, (24/7/2024).
“Film ini menjadi gambaran mengingatkan tentang Aceh masa lalu, kita harapkan nantinya menjadi spirit bagi generasi muda untuk menatap masa depan Aceh yang lebih baik,” kata Bustami.
Selain itu, Bustami juga mengaku senang karena banyak benda, pakaian, maupun bangunan yang asli bernuasa Aceh ikut terpromosikan lewat film tersebut nantinya.
Penasihat Khusus Menko Marves, Ezki Tri Rezki mengatakan film tersebut digagas Menteri Luhut Binsar Pandjaitan sebagai bentuk legacy darinya. Film tersebut sengaja dibuat dalam format 3 D karena menyasar kalangan anak-anak, sekaligus menjadi film edukasi tentang kepahlawanan yang dimiliki Indonesia.
“Ini adalah film komersial yang nantinya akan ditayang lewat Netflix dan bioskop,” kata Ezki.
Ezki mengatakan, pihaknya melakukan riset terlebih dahulu sebelum membuat film tersebut. Seperti menjumpai ahli waris Keumala Hayati, mengunjungi lokasi perang dan tempat tinggal Malahayati, dan mempelajari berbagai literatur sejarah.
“Nantinya film ini juga akan dibuat versi dalam Bahasa Inggris, karena juga kita pasarkan untuk negara lain,” kata Ezki.
Animator Film 3D Malahayati, Chandra Endroputro, mengatakan, film Malahayati itu bergenre fiksi karena dikombinasikan dengan imajinasi. Nantinya ada beberapa bagian alur cerita yang ditambah guna menyesuaikan dengan genre film anak-anak.
“Selain Malahayati, nantinya juga akan ada tokoh utama lainnya yang berusia anak yang diberi nama Si Mirah dan menjadi tokoh kunci dari alur cerita film tersebut,” kata Chandra. []