Minggu, 08/09/2024 - 14:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses dari Bank Aceh untuk Pelantikan Ketua TP PKK
NASIONAL
NASIONAL

Soal IUP Ormas Keagamaan, PP Muhammadiyah: Lomba Tarik Tambang “Malaikat dan Manusia”

ADVERTISEMENTS
PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk ormas keagamaan masih terus mendapat kritik masyarakat. Di antaranya datang dari Wakil Ketua Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah, Mukhaer Pakkanna, yang merespons IUP untuk ormas keagamaan dengan merujuk Al Quran dan Sunnah. 

ADVERTISEMENTS
Pengumuman Pendaftaran Bakal Pasangan Calon Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh Tahun 2024

Secara khusus dia menyoroti peran manusia sebagai khalifah di bumi dalam mengatasi masalah lingkungan yang disebabkan oleh ulah oligarki dan kartel industri pertambangan. 

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Pelantikan Dr. Safrizal, MA sebagai Pj. Gubernur Aceh

“Malaikat itu menghindari dosa. Dan memang ia ditakdirkan untuk selalu suci. Sementara, manusia sebagai khalifah, harus siap salah dan bertanggung jawab,” ujar Mukhaer dalam keterangan resminya, Sabtu (27/7). 

ADVERTISEMENTS
Gadai Emas melalui Pembiayaan Qardh Beragun Emas

Pernyataan Mukhaer merujuk pada ayat Al Quran yang menggambarkan pertanyaan malaikat kepada Tuhan mengenai penunjukan manusia sebagai khalifah di bumi: “Apakah Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu, manusia yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah” (QS 2:30).

Berita Lainnya:
Polsek Kumpeh Jambi Diserang Warga: 2 Polisi Diperiksa, Tahanan Meninggal 30 Menit setelah Ditahan

Mukhaer menekankan bahwa sebagai khalifah, manusia harus mengabdi secara totalitas kepada Allah juga bertanggung jawab atas akal, pikiran, dan nafsu yang diberikan. 

“Dengan centang-perenangnya kondisi pertambangan saat ini akibat ulah oligarki dan kartel pelaku industri pertambangan, telah memicu ekosistem lingkungan yang rusak parah, sarat kejahatan, korupsi, dan lembaran dunia hitam yang lain,” tutur Direktur Program Pascasarjana ITB Ahmad Dahlan Jakarta ini.

ADVERTISEMENTS
Bayar UKT UIN Ar-Raniry Lebih Cepat Lebih Mudah Pakai Aplikasi Action Bank Aceh

Mukhaer menambahkan, sudah cukup lama masyarakat mengeluhkan lahan yang dikuasai oleh dwifungsi oligarki ekonomi dan Politik. Ia melihat adanya kebutuhan mendesak untuk redistribusi aset dan akses pemanfaatan terhadap lahan-lahan yang dikuasai oleh oligarki.

Berita Lainnya:
Airlangga Resmi Mundur, Kini Beredar Flyer Deklarasi Gibran sebagai Ketum Golkar

“Terlepas dari ‘tidak ada makan siang gratis’ dari kebijakan Pemerintah terhadap PP 25 Tahun 2024 ini, saya kira ini momentum yang tepat untuk memulihkan keadaan. Kita harus membuktikan tantangan itu!” tegasnya.

Atas dasar itu, Mukhaer menyatakan bahwa tanggung jawab manusia sebagai khalifah harus diejawantahkan.

“Sebagai khalifah Allah, apakah manusia tidak mau bertanggung jawab mengatasi masalah yang rusak itu? Apakah manusia telah pasrah dan ‘cuci tangan’ untuk menyelesaikan masalah itu? Di mana fungsi kekhalifahan manusia? Apakah manusia berniat melamar sebagai malaikat sehingga bebas dari tugas-tugas kemanusiaan? Apakah lowongan itu masih ada?” tuturnya. 

Lebih jauh, Mukhaer mengajak seluruh masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam memperbaiki kondisi lingkungan dan menjalankan tanggung jawab sebagai khalifah di bumi.


Reaksi & Komentar

لَّٰكِنَّا هُوَ اللَّهُ رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِرَبِّي أَحَدًا الكهف [38] Listen
But as for me, He is Allah, my Lord, and I do not associate with my Lord anyone. Al-Kahf ( The Cave ) [38] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi