BANDA ACEH – Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Suleman Tanjung menyayangkan pernyataan Nusron Wahid yang secara vulgar mengoreksi pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).“Pak Nusron ini kan masih tercatat sebagai ketua LPP PBNU. Sangat tidak elok lah mengungkapkan pernyataan demikian,” kata Suleman Tanjung di Jakarta, Senin (29/7/2024).
Pernyataan Nusron yang mengoreksi Gus Yahya, kata Suleman, justru menjadi tanda tanya bagi elite PBNU. “Pak Nusron ini memang jabatannya dulu di PBNU wakil Ketua umum, (tapi) sekarang dia jadi ketua LPP,” ujar Suleman.
Penurunan jabatan Nusron, kata Sulaeman, sebenarnya juga tidak ada masalah karena dilakukan untuk menegakkan peraturan organisasi. “Sebab, jabatan wakil ketua umum tidak dibenarkan jika dirangkap dengan jabatan Politik,” jelas dia.
Sementara itu, menurut Sulaeman, pernyataan Gus Yahya tentang Pansus Angket Haji DPR sebenarnya sebatas menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers rapat pleno PBNU.
Gus Yahya juga mengatakan kepada wartawan yang tanya bahwa Pansus Haji DPR bukanlah urusan PBNU.
Namun karena wartawan tetap memaksa bertanya, Gus Yahya kemudian menjawab secara normatif bahwa pelaksanaan haji bisa dilihat dari respons atau survei masyarakat apakah pelaksanaan haji kali ini berhasil atau tidak.
Faktanya, kata Gus Yahya, banyak masyarakat yang menilai haji kali ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Jika Pansus Haji DPR tetap jalan, Gus Yahya menduga ada masalah pribadi di dalamnya.