Penerbangan langsung umrah dari Aceh ke Jeddah itu menggunakan layanan Maskapai Garuda Indonesia. Penglepasan umrah ditandai dengan pemotongan pita dan peusijuek yang dilakukan Wakil Ketua MPU Aceh, Teungku Muhibbuththabary kepada beberapa perwakilan jamaah.
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Bustami bersama pejabat terkait menyapa langsung seluruh jamaah umrah yang sudah boarding, sebelum pesawat lepas landas.
Bustami mengatakan, Pemerintah Aceh sangat menghargai kontribusi Garuda Indonesia dalam memfasilitasi ibadah umrah bagi masyarakat Aceh, sehingga semakin mudah dan terjangkau.
“Ini merupakan bukti nyata dedikasi Garuda Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan dukungan terhadap kebutuhan masyarakat Aceh,” kata Bustami.
Menurut Bustami, penerbangan Aceh-Jeddah akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Aceh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kehadiran jamaah umrah yang lebih banyak akan meningkatkan aktivitas perdagangan dan jasa, yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi ekonomi daerah.
“Kami juga mendoakan keselamatan bagi seluruh penumpang dan kru pesawat selama perjalanan ini, semoga semuanya senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan kami berharap, kerja sama antara Pemerintah Aceh dengan Garuda Indonesia dapat terus terjalin dengan baik dan semakin erat di masa-masa mendatang,” kata Bustami.
CEO Wilayah Barat Garuda Indonesia, Fitria Ruswita, berharap dengan hadirnya penerbangan Garuda Indonesia secara langsung dari Banda Aceh ke Jeddah, dapat meningkatkan jumlah masyarakat Aceh yang berangkat umrah via Bandara SIM. Ia mengatakan penerbangan langsung memberi banyak manfaat.
“Waktu tempuh lebih cepat 8 jam, tentu bagi jamaah lansia akan lebih merasa nyaman,” kata Fitria.
Fitria menambahkan, pihaknya terus meningkatkan kualitas pelayanan penerbangan. Salah satunya adalah menyediakan menu khusus makanan Aceh bagi jamaah umrah asal Aceh.
“Dengan begitu para jamaah dapat merasakan seperti di rumah sendiri,” kata Fitria.
Hadir dalam acara penglepasan tersebut Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, Danlanud SIM Kolonel Pnb Hantarno Edi Sasmoyo, Kakanwil Kemenag Aceh Azhari dan sejumlah pejabat terkait lainnya. []