BANDA ACEH – Ramai kabar Meita Irianty bos Daycare di Depok yang diduga lakukan penganiayaan dan kekerasan pada balita.Peristiwa tersebut terjadi di tempat penitipan anak miliknya yang berada di kawasan Depok, Jawa Barat.
Nama Meita Irianty kini viral di media sosial, usai rekaman CCTV menujukkan dirinya melakukan kekerasan pada anak.
Diunggah oleh akun X Twitter @gianluigich, seorang wanita diduga Meita Irianty masuk ke dalam kamar yang berisi dua balita.
Dalam rekaman, salah satu balita sedang menangis dan seorang batita berusia sekitar 2 tahun berusaha untuk menolong.
Namun ketika pelaku masuk dalam kamar, ia justru memukul anak batita itu dan memindahkan balita dengan kasar ke atas kasur.
Tak hanya itu, ia juga tampak mencubit, memukul, hingga menendang batita tersebut hingga terjatuh dan menangis.
Di video yang lain, pelaku yang diduga Meita sedang menjaga balita di dalam kamar.
Bukan menjaga, pelaku terlihat menginjak balita tersebut yang sedang tiduran di kasur hingga menangis.
Peristiwa ini lantas mencuri perhatian hingga menuai beragam komentar kecaman dari warganet, pasalnya terduga pelaku diketahui merupakan seorang influecer parenting.
Berikut sosok Meita Irianty yang diduga pelaku penganiayaan terhadap balita di Daycare Depok.
Sosok Meita Irianty Bos Daycare di Depok yang Diduga Lakukan Kekerasan Pada Balita
Meita Irianty merupakan bos pemilik produk kecantikan bernama Sarian Skincare, bahkan bisnis yang dijalankannya ini meraup omzet hingga ratusan juta.
Tak hanya itu Meita juga dikenal sebagai seorang influencer parenting dan pemilik Daycare bernama Wensen School Indonesia yang mempunyai dua cabang di Depok dan Tangerang Selatan.
Daycare cabang Depok ini diketahui menjadi lokasi Meita melakukan aksi kekersan pada anak balita meski dirinya sering bersuara tentang soal parenting.
Selain itu, beredar juga kabar bahwa Meita Irianty merupakan Direktur Utama dan pernah bekerja di media online Akurat.co.
Menanggapi hal itu, Akurat.co membenarkan bahwa terduga pelaku pernah bekerja di perusahaan tersebbut.
Namun pihaknya menegaskan, terduga pelaku juga sudah tidak lagi berstatus sebagai karyawan di PT Akurat Sentra Media sejak Mei 2023.
Meita Irianty telah mengundurkan diri selalui surat yang ditandatanganinya sendiri dan ditunjukan ke Direktur Utama PT Akurat Sentra Media.
Diketahui, Meita merupakan mahasiswa non aktif atau sedang cuti di Universitas Terbuka dengan studi Fakultas Manajemen.
Sebelum itu, ia juga pernah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi.
Akibat kekerasan yang dilakukan ini, Meita Irianty dilaporkan orangtua korban atas kasus penganiayaan terhadap balita dan terancam 10 tahun penjara.