Kamis, 19/09/2024 - 08:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Iran sebut Haniyeh dibunuh dengan “proyektil jarak pendek”

ADVERTISEMENTS
PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pembunuhan kepala biro Politik Hamas Ismail Haniyeh “dirancang dan dilaksanakan oleh Israel dengan dukungan AS, menggunakan proyektil jarak pendek, kata Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Sabtu.Dalam sebuah pernyataan, IRGC menyebut pembunuhan itu sebagai “kejahatan teroris” dan mereka bersumpah akan memberikan “hukuman berat.”

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Haniyeh dibunuh pada Rabu dini hari di kediamannya di ibu kota Teheran dalam sebuah serangan misterius yang para pejabat Iran tudingkan terhadap Israel. Pengawal pribadi Haniyeh juga tewas dalam serangan itu.

Berita Lainnya:
Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

Pemakaman Haniyeh dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Kamis pagi, diikuti dengan prosesi besar-besaran. Dia dimakamkan pada Jumat di Doha, Qatar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

IRGC mengatakan penyelidikan menemukan bahwa “operasi teroris” tersebut meliputi penembakan proyektil jarak dekat dengan hulu ledak seberat sekitar tujuh kilogram, disertai dengan ledakan dahsyat, dari luar tempat Haniyeh menginap.

Pernyataan itu menambahkan bahwa darah Haniyeh “akan dibalaskan” dan Israel akan menerima “respons tegas pada waktu, tempat dan cara yang tepat.”

Berita Lainnya:
Soal Pengadaan Tanah, AHY Tegaskan Kementerian ATR/BPN Utamakan Keadilan Bagi Masyarakat

Ketegangan meningkat di tengah spekulasi bahwa Iran menyiapkan respons militer terhadap pembunuhan Haniyeh yang cakupannya lebih besar daripada operasi yang menyusul serangan di Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada April.

Dalam tanggapannya terhadap insiden pada Rabu, Khamenei mengatakan bahwa Iran menganggap sebagai kewajibannya untuk “membalas kematian tamunya yang terhormat,” dan menjanjikan “hukuman berat.”

Pezeshkian juga mengutuk pembunuhan itu, dan berjanji untuk “mempertahankan integritas teritorial, kehormatan dan martabat negaranya.”


Reaksi & Komentar

مَّاكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا الكهف [3] Listen
In which they will remain forever Al-Kahf ( The Cave ) [3] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi