Gagal Nyagub Pelajaran Berharga, Anies Baswedan Jangan Merasa Lebih Besar dari Partai

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Anies Baswedan (kiri), Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno (kanan) di akun Instagramnya, dikutip Minggu (11/8/2024). FOTO/Kolase. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Anies Baswedan dapat pelajaran berharga dari lika-liku pencalonannya. PKS yang dulu gigih mengusungnya di Pilgub Jakarta, terpaksa harus realistis untuk cari opsi lain, usai Anies gagal mencari rekan partai koalisi sebagai syarat pencalonan.

ADVERTISEMENTS
ad39

Meski pahit dirasa, tapi harus diakui elektabilitas Anies yang kerap merajai sejumlah hasil survei kenyataannya tak cukup sebagai modal nyagub, jika jumlah partai yang mau mengusung tidak mencukupi.

ADVERTISEMENTS

“Fenomena demokrasi ini mesti jadi pelajaran penting bagi siapapun yang tak berpartai, tapi punya syahwat kekuasaan, harus segera berpartai. Jangan asyik sendiri. Merasa besar, berada di zona nyaman, dan selalu merasa bakal dikerubungi partai untuk diusung maju,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno di akun Instagramnya, dikutip Minggu (11/8/2024), media online Inilah.com diizinkan untuk mengutipnya.

ADVERTISEMENTS

Sebenarnya jauh sebelum memutuskan berlayar bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM), PKS telah memberikan opsi agar Anies menjadi kadernya, demi memudahkan lobi-lobi dengan partai lain agar mau berkoalisi.

ADVERTISEMENTS

Jika saja Anies mau jadi kader, tentu tidak sulit mencari kekurangan 4 kursi syarat pencalonan, mengingat PKS adalah pemenang Pileg di Jakarta yang memiliki 18 kursi. Sayangnya tawaran jadi kader ditolak Anies.

ADVERTISEMENTS

“Pak Anies sudah saya tawarkan pakai jaket putih, dia inginnya netral,” kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin kepada wartawan, Rabu (7/8/2024).

ADVERTISEMENTS

Ketua Umum Advokat Lingkar Nusantara (Lisan) Hendarsam Marantoko menilai, sikap  Anies mencerminkan dirinya seolah tak membutuhkan partai. Dia berpendapat, seharusnya jika Anies percaya diri, maju saja sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta melalui jalur independen atau perseorangan.

“Anies sebegitu percaya diri dengan popularitasnya, seolah tak membutuhkan partai. Bahkan paradigmanya terbalik, partailah yang butuh Anies. Jika seperti itu, harusnya Anies percaya diri maju dari jalur independen,” kata Hendarsam dalam keterangannya, Sabtu (10/8/2024).

Nasi sudah menjadi bubur. PKS memastikan dukungan terhadap pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) untuk maju dalam Pilgub Jakarta sudah kedaluwarsa. Hal ini menyusul gagalnya Anies membangun teman koalisi untuk menggenapkan kursi sebagai syarat maju Pilgub Jakarta.

Jubir PKS Muhammad Kholid menjelaskan opsi kedua yang disiapkan PKS yakni, berjalan bersama dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Informasi yang berkembang, PKS telah menyodorkan nama Suswono untuk dijadikan calon wakil gubernur (cawagub) mendampingi Ridwan Kamil.

Kholid kembali menegaskan bahwa PKS kini sudah move on dari Anies Baswedan dan kini sedang memfokuskan diri untuk menggodok opsi kedua bersama KIM.

“Kita sekarang memperdalam, mengkaji, mengeksplorasi opsi yang kedua yakni dengan pimpinan dari Koalisi Indonesia Maju,” tutur dia kepada wartawan, di DPP PKS Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024).

Exit mobile version