NASIONAL
NASIONAL

Jika Anda Ingin Bahagia Seiring bertambahnya usia, Ucapkan Selamat Tinggal pada 3 Perilaku Ini

ADVERTISEMENTS
PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kebahagiaan seiring bertambahnya usia tidak selalu tentang apa yang kita tambahkan ke dalam hidup kita, namun juga tentang apa yang kita lepaskan.Ada beberapa perilaku tertentu yang meskipun mungkin bermanfaat di masa muda, dapat menjadi penghalang bagi kebahagiaan kita seiring bertambahnya usia.

ADVERTISEMENTS
Pengumuman Pendaftaran Bakal Pasangan Calon Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh Tahun 2024

Melepaskan perilaku-perilaku ini dapat menjadi kunci untuk membuka pandangan hidup yang lebih positif dan puas.

Dalam artikel ini, saya akan membagikan tiga perilaku yang harus Anda tinggalkan jika Anda ingin meraih kebahagiaan seiring bertambahnya usia. Berikut 3 perilakunya dikutip dari hackspirit; 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

1) Melepaskan kebutuhan untuk selalu benar

Seiring bertambahnya usia, kita mengumpulkan banyak pengetahuan dan pengalaman. Namun, hal ini terkadang membuat kita terjebak dalam perangkap untuk selalu ingin menjadi benar.

Kenyataannya, selalu benar bukan hanya tidak mungkin, tetapi juga tidak kondusif untuk kebahagiaan.

Hal ini menciptakan ketegangan dalam hubungan kita dan membuat kita tertutup dari ide dan perspektif baru. Ditambah lagi, akan sangat melelahkan jika kita selalu berusaha untuk membuktikan pendapat kita.

Berita Lainnya:
Dasco Gerindra: Belum Ada Pertemuan Ketua Partai KIM Bahas Isi Kabinet dan Jatah Menteri

Daripada berpegang teguh pada kebutuhan untuk menjadi benar, mari kita rangkul kemungkinan untuk mempelajari sesuatu yang baru.

Melepaskan bukan berarti Anda kalah-itu berarti Anda mendapatkan kedamaian dan kepuasan yang datang dari keterbukaan pikiran dan kebebasan untuk membuat kesalahan. Ini adalah harga kecil yang harus dibayar dalam perjalanan kita menuju kebahagiaan.

2) Menyimpan dendam

Saya akui, saya dulu adalah seorang penyimpan dendam. Memaafkan dan melupakan tidak datang dengan mudah bagi saya. Saya akan memutar ulang argumen di kepala saya, menjaga rasa sakit hati tetap hidup.

Namun, seiring bertambahnya usia, saya menyadari betapa banyak energi yang dibutuhkan. Energi yang lebih baik dihabiskan untuk pikiran dan tindakan yang positif.

Saya ingat sebuah perselisihan dengan seorang teman dekat. Kami tidak berbicara selama berbulan-bulan. Suatu hari, saya terbangun dan berpikir, “Apa yang saya dapatkan dari hal ini?” Jawabannya tidak ada. Jadi, saya mengangkat telepon dan meneleponnya.

Berita Lainnya:
Rano Karno Janji akan Revitalisasi Pasar Tradisional jika Menang Pilgub Jakarta

Menyimpan dendam hanya akan membuat kita terjebak di masa lalu, menghalangi kita untuk maju dan menemukan kebahagiaan.

Memaafkan tidak selalu mudah, tetapi itu sepadan dengan kedamaian yang dibawanya. Dan ingat, memaafkan bukan berarti melupakan-itu berarti memilih kebahagiaan daripada kepahitan.

3) Mengabaikan perawatan diri

Mari kita bicara tentang perawatan diri. Ini bukan hanya tentang hari spa dan memanjakan diri. Ini tentang menjaga kesehatan fisik, emosional, dan mental kita.

Tahukah Anda bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui perawatan diri sebagai komponen kunci untuk menjaga kesehatan, terutama seiring bertambahnya usia? 

Mengabaikan kebutuhan diri sendiri dapat menyebabkan kelelahan dan berdampak negatif pada kebahagiaan kita.


Reaksi & Komentar

أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا الكهف [9] Listen
Or have you thought that the companions of the cave and the inscription were, among Our signs, a wonder? Al-Kahf ( The Cave ) [9] Listen

Berita Lainnya