Kamis, 19/09/2024 - 06:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kotak Kosong Pilkada 2024 Bentuk Kemerosotan Kepemimpinan Jokowi

ADVERTISEMENTS
PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh
image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dipastikan akan makin merosot jika fenomena kotak kosong berlangsung pada Pilkada 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Demikian disampaikan analis Politik Ray Rangkuti kepada Kantor Berita Politik RMOL dan Ekonomi, Minggu (11/8).

“Fenomena kotak kosong dalam Pilkada 2024 adalah lanjutan kemerosotan demokrasi di era kepemimpinan Jokowi,” tegas Ray Rangkuti.

Berita Lainnya:
PKB Berharap Penggeledahan Rumah Gus Halim Murni Penegakan Hukum
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

Menurutnya, kepemimpinan Jokowi sudah dianggap jeblok setelah munculnya kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia pencalonan presiden dan wakil presiden.

Belum lagi perilaku Jokowi yang bagi-bagi bansos hingga dugaan ketidaknetralan aparat dalam pilpres dan pilkada.

Rentetan kebijakan kontroversi era kepemimpinan Jokowi ini juga merembet ke Pilkada Jakarta. Di mana ada indikasi paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus akan melawan kotak kosong.

Berita Lainnya:
Rocky Gerung Sebut Gibran Kerap Terima Uang dari Para Menteri Saat Jabat Wali Kota, Relawan Marah hingga...

“Sebelumnya (kotak kosong) hanya ada di kabupaten/kota. Kini mulai merambah sampai ke provinsi. Diduga sekitar 5 atau 4 provinsi potensial paslon versus kotak kosong,” sambungnya


Reaksi & Komentar

حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَىٰ قَوْمٍ لَّمْ نَجْعَل لَّهُم مِّن دُونِهَا سِتْرًا الكهف [90] Listen
Until, when he came to the rising of the sun, he found it rising on a people for whom We had not made against it any shield. Al-Kahf ( The Cave ) [90] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi