NASIONAL
NASIONAL

Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Seorang anak perempuan penyandang disabilitas mata alias tunanetra diduga dicabuli sepasang suami istri (Pasutri) di Sidoarjo, Jawa Timur. Pelaku merupakan tetangga korban.Kuasa hukum korban, Eko Prastian dari Biro Bantuan Hukum Damar Indonesia menjelaskan, peristiwa itu terungkap dari kecurigaan ibu korban yang mendapati bercak darah pada celana dalam anaknya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Korban awalnya tak mau bercerita saat ditanya sang ibu terkait bercak darah di celana dalamnya. Setelah dibawa ke dokter, dia akhirnya mau bercerita telah menjadi korban dugaan pencabulan sepasang suami istri.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Terlihat ada darah di celana dalamnya. Setelah itu si anak tidak mau cerita ditanya kenapa nggak mau (cerita). Saat divisum dia bilang sakit-sakit. Nah dari situlah dia baru mau cerita,” katanya, Senin (12/8).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Selain pada dokter, korban yang masih duduk di kursi Sekolah Dasar (SD) ini juga mau bercerita di depan polisi. Kepada polisi dia menjelaskan bahwa pada saat kejadian tubuhnya ditindih terlapor berinisial K.

Berita Lainnya:
Kisah Warga 'Lapor Mas Wapres' Gibran Malah Dapat Kekecewaan
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Mirisnya, W yang merupakan istri K, disebut korban juga turut memegangi tangannya. Tidak hanya itu, seusai dicabuli, korban yang masih berusia 9 tahun itu disuruh berjalan jongkok oleh terduga pelaku.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Korban mengaku ditindih oleh K, ditiduri, dan tangannya dipegangi Tante W (istri terduga pelaku). Terus setelah itu disuruh jalan jongkok,” ujarnya menirukan cerita korban.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Sebelum dicabuli, korban memang sering dijemput kedua terduga pelaku untuk diajak bermain di rumahnya. Pasangan suami istri itu memang tak memiliki anak, sehingga perilaku mereka tak pernah membuat keluarga korban menjadi curiga. Apalagi, antara keluarga terduga pelaku dan keluarga korban sudah bertetangga selama 3 tahun.

“Bertetangga sudah 3 tahunan. Sebelumnya memang sering main ke rumah terduga pelaku. Sore (hari kejadian) mau dibawa oleh ibunya keluar tidak diperbolehkan. Tapi setelah sore istrinya terdengar pelaku ini WA bilang ‘Bu anaknya ini kayaknya kecapean difoto terlihat tengkurap’,” ceritanya.

Berita Lainnya:
Hasil El Clasico: Blaugrana Cukur Los Blancos 4-0

Lantas, mengapa korban tak berteriak meminta tolong pada saat kejadian? Berdasarkan pengakuan korban, dia dibekap pelaku agar tidak berteriak.

Seusai dicabuli, korban diberi permen dan uang, serta dipesankan agar tak menceritakan kejadian itu ke ibunya.

“Korban dikasih uang dikasih permen dikasih uang 100 untuk beli molen tapi disuruh diam gak boleh ngomong ke mamanya. Mulutnya di-kruwes, ditutup dengan tangan supaya tidak minta tolong atau berteriak,” tambahnya.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polresta Sidoarjo dengan bukti laporan polisi nomor LPB/402/VIII/2024/JATIM/RESTA SDA tertanggal 10 Agustus 2024.

Laporan itu turut disertai barang bukti berupa celana dalam dengan bercak darah dan sperma, serta lampiran bukti visum milik korban.

“Kami berharap agar polisi secepatnya dapat bertindak dan mengusut kasus ini,” tegasnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya