Mengamati video kurir Narkoba yang ditahan Polda Riau tersebut yang masih sangat muda tentu bandar Narkoba berharap punya peluang besar dalam bekerja seorang kurir muda dan biasanya tidak banyak pertimbangan rasa takut yang lebih mendominasi ketimbang kurir yang dewasa yang lebih banyak pertimbangan dalam menjalankan kerjanya.
Begitupula seorang kurir Narkoba muda belum banyak jaringan yang membuatnya mudah dibaca pergerakannya dan umumnya menjadikan pendapatannya untuk bersenang-senang dan hiburan dengan demikian tidak banyak aliran uang yang bisa terlacak dalam bisnis haram tersebut.
Dalam menjawab kenapa remaja nekat terlibat sebagai kurir Narkoba, sebuah penelitian “Remaja sebagai Kurir Perdagangan Narkoba, Tinjauan Teori Differential Assosiaciation” dalam Jurnal Ekoma yang publish maret 2024 menyebutkan bahwa faktor ekonomi memainkan peran yang signifikan dalam mempengaruhi remaja menjadi kurir narkoba. Remaja cenderung terlibat dalam aktivitas tersebut karena kesempatan untuk mendapatkan uang yang cepat dan mudah, terutama dalam situasi ekonomi yang sulit. Faktor-faktor sosial, seperti pergaulan dengan teman sebaya yang terlibat dalam penggunaan narkoba, juga turut mempengaruhi keputusan remaja untuk menjadi kurir. Implikasi dari temuan ini menyoroti pentingnya intervensi yang terfokus pada aspek ekonomi dan sosial dalam mencegah keterlibatan remaja dalam perdagangan narkoba.
Terlepas dari itu semua, kita berharap bahwa semua kita bertanggungjawab untuk diri kita, keluarga serta lingkungan kita. Peredaran Narkoba sudah semakin mengkhawatirkan di Indonesia bahkan di Aceh tercinta, jangan sampai saudara dan sahabat kita menjadi bagian dari Peredaran Gelap Narkoba, mari bersinergi untuk menyampaikan bahaya Narkoba serta tidak mencoba untuk mencobanya, begitupula tidak tertarik untuk menjadi bagian dari peredarannya.
**). Ketua PD IPARI Pidie, Pengurus ISAD Aceh, Pengurus ISNU Pidie