Semakin Memanas, Konflik PKB dengan PBNU, Cak Imin: Anda Kurang Ajar, Saya Hajar!

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Konflik PKB dengan PBNU bukan semakin reda melainkan semakin memanas.  Pasalnya, baru-baru ini Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin berikan pesan yang cukup tegas dan terukur. 

ADVERTISEMENTS
ad39

Bahkan, Cak Imin tak menampik bila dirinya cukup segan kepada para anggota PBNU.  Namun, kata Cak Imin, sikap segan itu hanya berlaku jika PBNU juga bersikap sopan kepada kader PKB. 

ADVERTISEMENTS

Selain itu, Cak Imin akui, dirinya bakal segan kepada PBNU jika mereka sopan. Dia lantas menyebut, ada baiknya jika PKB dan PBNU duduk bareng dan minum kopi bersama dengan niat yang baik. “Loh, lebik baik kalau ngajak ngopi baik. 

ADVERTISEMENTS

Namun, ya niatnya yang sopan. Anda sopan, saya segan. Anda kurang ajar, saya hajar,” beber Cak Imin di Ponpes Daarul Rahman, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024). 

ADVERTISEMENTS

 Kemudian, saat ditanya apakah PKB dan PBNU akan kembali islah, Cak Imin mengatakan tidak ada urusannya, karena keduanya memiliki urusannya masing-masing. 

ADVERTISEMENTS

Adapun PBNU berada di bawah ranah UU Ormas, sedangkan PKB melaksanakan UU Partai Politik. “Enggak ada islah, wong enggak ada urusannya. 

ADVERTISEMENTS

Apa urusannya PBNU? Urusan sendiri, kita sendiri. Apanya yang diislahkan?” tegasnya. Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi pertanyakan konflik antara PKB dan PBNU.  

Hal itu ditanya Presiden Jokowi kepada Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, saat di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (16/8/2024). 

“Tadi disinggung sedikit, berliau bertanya, ini ada apa? kami jelaskan semuanya, beliau (Presiden Jokowi) bisa memahami dan menerima dengan baik,” beber Gus Yahyah. 

Namun, Gus Yahya menyebutkan bahwa urusan polemik tersebut biar menjadi urusan internal PBNU. “Tak ada usulan (dari Presiden Jokowi),” pungkas Gus Yahya

Exit mobile version