NASIONAL
NASIONAL

Kecurigaan Mencuat soal Alasan Jokowi Pecat Yasonna Laoly dari Menteri Hukum dan HAM, PDIP Singgung Kesalahan Ini

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecat Yassona Laoly dari Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia (Menkumham).Djarot mengatakan reshuflle atau pergantian menteri yang dilakukan oleh Jokowi merupakan hak prerogatif presiden.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Namun, dia menuturkan ada beberapa catatan dan pertanyaan pihak PDIP terkait pemecatann Yasonna Laoly.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Pertama, apakah Pak Yasonna di-reshuffle padahal kabinet kurang dua bulan itu karena alasan strategis terkait efektivitas pemerintahan atau karena alasan politis,” jelas dia, di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).

Berita Lainnya:
Jaksa Agung Akan Dilaporkan ke Bareskrim, Dugaan Hoaks
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Karena Pak Yassona mungkin ditegur karena tidak meminta persetujuan kepada presiden atas pengesahan perpanjangan kepengurusan DPP Partai kemarin. Karena pengesahan kepengurusan partai harus melalui Kemenkumham,” sambung dia.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Kemudian, pertanyaan yang kedua apakah Yassona diberhentikan oleh Jokowi karena sebagai kader PDIP dia menghadiri acara deklarasi pencalonan Edy Rahmayadi sebagai bakal calon gubernur Sumatera Utara.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Tapi partai menganggap silakan saja, asalkan betul-betul itu dilakukan secara benar dan baik,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Prabowo Tunjuk Budi Gunawan sebagai Ketua Kompolnas, Tito Karnavian jabat Wakil
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Ketiga, apakah di dalam rapat reshuffle kabinet tidak dibatasi atau tidak berpikir adanya etika pemerintahan.

“Umumnya kalau kita mau berhenti umumnya yang terjadi secara etika sebagai pejabat itu tidak melakukan pengambilan keputusan strategis yang artinya akan bisa menjadi beban bagi pemerintah selanjutnya,” tegas dia.

Maka timbul pertanyaan besar, kata Djarot, apakah reshuffle kabinet menjelang Jokowi lengser merupakan amanat Jokowi atau justru presiden terpilih Prabowo Subianto


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya