Dibantai Juventus, Como Langsung Ambyar setelah 1 Pemain Keluar

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ADVERTISEMENTS
ad13
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pelatih Como, Cesc Fabregas, mengungkapkan alasan kekalahan telak tim asuhannya di tangan Juventus.Klub milik orang Indonesia, Como, tidak menjalani laga perdana di Serie A Liga Italia 2024-2025 dengan baik.

ADVERTISEMENTS

Tim promosi dari Serie B musim lalu itu dibantai Juventus 0-3 pada Senin (19/8/2024) di Turin.

Juventus mencetak gol lewat Samuel Mbangula di menit ke-23, Timothy Weah (45+1′), dan Andrea Cambiasso (90+1′).

ADVERTISEMENTS

Como praktis tidak berdaya pada pertandingan itu.

Klub yang dibeli Grup Djarum pada 2019 itu sama sekali tidak membuat tembakan tepat sasaran.

Dalam jumpa pers usai pertandingan, pelatih Como, Cesc Fabregas, punya argumen untuk kekalahan telak ini.

Menurut mantan pemain Arsenal dan Barcelona itu, Como langsung ambyar begitu 1 pemain keluar.

Sampai pertengahan babak pertama, di mata Fabregas tim besutannya bisa menahan Juventus.

Namun, mereka kemudian kehilangan gelandang Daniele Baselli karena mengalami cedera otot.

Tak berselang lama selama pemain yang pernah memperkuat Timnas Italia pada 2018 ini keluar, Juventus membuka skor.

“Pada awal pertandingan dengan Baselli berada di lapangan, Juventus tidak melakukan apa-apa,” ujar Fabregas seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.

“Bersama Baselli, yang merupakan pemain dengan kualitas dan karakter kuat, kami mengontrol pertandingan dengan baik.”

“Tetapi ketika seorang rekan setim yang hanya berlatih bersama skuad sebanyak 4 kali masuk, permainan berubah.”

Fabregas juga mengakui perbedaan kualitas skuadnya dari Juventus sebagai penyebab kekalahan telak ini.

“Pada akhirnya, saya tidak berbicara dengan Anda soal taktik,” tambahnya.

“Saya pikir kami kuat dalam hal taktik.”

“Tetapi di Juventus, Anda melihat sebuah tim dengan pemain-pemain yang kuat dalam hal kemampuan individu.”

“Kekalahan ini menyadarkan saya pada kenyataan.”

“Ini bukan masalah taktik, mereka punya pemain-pemain kuat secara individu yang membuat perbedaan.”

“Kami melihatnya, kami harus mulai menegakkan kepala.”

“Kami adalah Como, 8 pemain kami datang dari Serie B.”

“Tim harus memahami siapa kami saat ini.”

“Siapa pun yang berpikir bahwa kami berada di sini untuk lolos ke Liga Champions, mereka salah.”

“Mari melangkah ke depan, kekalahan seperti ini bisa terjadi.”

“Musim lalu kami kalah 0-3 dari Palermo dan pada akhirnya kami menjadi salah satu tim terbaik di Serie B.”

“Saya tenang tetapi betul bahwa kami harus berkembang,” pungkasnya.

Exit mobile version