Kezaliman Pasti Hancur

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ilustrasi Kezaliman Penguasa. FOTO/Visimuslim. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BELAKANGAN suasana riuh demontrasi mahasiswa dan beberapa elemen masyarakat di depan DPR RI Jakarta telah mengusik kenyamanan penguasa zalim yang sedang mencoba menipu rakyatnya dengan menerbitkan sebuah peraturan.

Duduk perkaranya, siasat DPR RI akan mengesahkan Undang-undang Pilkada 2024 versi terbaru yang sesuai dengan selera mereka bersama pemerintah untuk merawat kelanggengan kekuasaan kelompok-kelompok sendiri kendatipun melanggar konstitusi.

Singkat cerita trik dan siasat busuk tersebut kemudian tercium oleh rakyat. Lantas gelombang demonstran pun bermunculan di seantero Nusantara. Kehadiran demonstran secara berhadap-hadapan dengan politisi busuk [dilindungi oleh aparat kepolisian/keamanan] itu dihalau oleh letusan senjata dan gas air mata.

Ternyata upaya menegakkan kebenaran dan melawan kezaliman di negeri ini sangat mahal biayanya. Hanya untuk meluruskan sistem bernegara yang beretika dan berdasarkan pada konstitusi harus mengorbankan nyawa sekalipun. Bahkan belasan demonstran yang ditangkap saat itu oleh kepolisian metro jaya belum jelas nasib mereka hingga hari ini.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Dan milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya Kiamat, akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebatilan (dosa).” (QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 27)

Para politisi busuk itu lupa jika apa yang dikerjakan tersebut merupakan sebuah kebatilan. Disebut kebatilan karena ada usaha dengan sengaja untuk melanggar amanat rakyat dan bahkan ingin menipu mereka.

Tidakkah mereka sadar bahwa sesungguhnya bumi ini adalah milik kerajaan Allah? Ataukah mereka juga ingin menipu Allah dengan perkara dusta yang besar? Ingat! Mengemban amanat adalah perkara besar.

Merubah undang-undang dengan niat busuk dan untuk tujuan yang melanggar sebuah amanat rakyat, maka termasuk, “orang-orang yang bermain-main dalam kebatilan (perbuatan dosa),” (QS. At-Tur 52: Ayat 12)

Sebagai rakyat biasa tentu saja kita hanya bisa mengurut dada dan menahan rasa sakit tatkala melihat tingkah polah penguasa yang tidak ada lagi kepekaan dan rasa peduli terhadap kesulitan hidup masyarakatnya.

Mereka sedang dimabukkan dengan kehidupan yang serba mewah tanpa kekurangan, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, merebut kekuasaan dengan cara batil, suap menyuap, dan berbagai intrik atas nama strategi politik.

Tetapi jangan pernah kalian lupa akan janji Allah bahwa kezaliman dan kebatilan itu pasti hancur. Tidak akan kekal kezaliman kecuali kebenaran akan menelannya tak bersisa. Namun mereka yang lalai dengan peringatan ini, maka pasti akan merasakan akibatnya, tidak saja di dunia bahkan hukuman di akhirat jauh lebih pedih dan menyakitkan.

Allah SWT mengajarkan sebait doa yang dulunya dipanjatkan oleh Nabi Nuh as. Doa ini diabadikan di dalam Al-Qur’an, barangkali dapat menjadi senjata orang-orang yang beriman untuk melawan kezaliman di negeri yang kita cintai ini.

“Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran.”” (QS. Nuh 71: Ayat 28)

Amiiinnn***

Exit mobile version