Golkar Garis Keras Tak Rela Partai Diobok-obok Kekuasaan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ADVERTISEMENTS
ad13
image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Gonjang-ganjing Partai Golkar terus berlanjut usai Munas XI yang memutuskan Bahlil Lahadalia sebagai ketua umum.

ADVERTISEMENTS

Kader Golkar garis keras, Khalid Zabidi gencar mengajak kader Golkar lainnya untuk diskursus menganalisis apa yang tengah terjadi pada partainya.

“Golkar garis keras ini lahir satu, pertama adalah ketika saya merasa Golkar ini organisasi partai yang lama, yang matang, punya tradisi organisasi yang solid dan kita punya kultur menghargai senior-senior yang membantu Golkar. Tiba-tiba ada suatu momentum, Golkar ini diobok-obok yang dugaannya dari kekuasaan,” kata Khalid dikutip RMOL dari kanal Youtube Forum Keadilan TV, Selasa (27/8).

ADVERTISEMENTS

Menurut dia, Golkar sebagai partai terbuka yang tidak punya owner sangat menjunjung tinggi nilai demokratis.

“Golkar ini satu-satunya partai terbuka yang masih bisa sebagai dianggap suatu pilar demokrasi. Ini agak punya kekhususan dibanding partai-partai lain,” jelasnya.

Sambung Khalid, jika ada pihak yang ingin menjadi kader atau bahkan ketua umum maka harus mengikuti prosedur yang sudah disusun dalam AD/ART.

“Jadi mendaftar sebagai kader, menyatakan diri bukan kader dari partai lain, ikut proses kaderisasi, kalau mau menjadi ketua umum, maju mencalonkan diri sebagai ketua umum,” beber dia.

Dia mengklaim bahwa gerakannya ini telah mendapat restu dari beberapa senior Partai Golkar sebagai upaya penyelamatan organisasi.

“Sudah ada 4-5 senior yang sudah mulai menelpon, diskusi panjang, kemudian menyampaikan uneg-unegnya dan mendorong bahwa Golkar harus diperbaiki dan diselamatkan,” pungkasnya. 

Exit mobile version