NASIONAL
NASIONAL

Pengamat Nilai Pramono Anung Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata meski Elektabilitas Tak Setinggi Ahok

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta lebih tinggi daripada Pramono Anung.Namun demikian, pasangan Pramono Anung-Rano Karno tidak bisa dipandang sebelah mata.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Analisis itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Rabu (28/8/2024).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Diketahui, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung pasangan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Burhanuddin berpendapat, Pramono Anung memiliki modal untuk maju di Pilkada Jakarta jika mau bekerja maksimal, dan pesimisme sebagian orang tentang pasangan itu bisa terbantah.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Kalau misalnya mau bekerja maksimal, saya kira pesimisme itu bisa dibantah, paling tidak itu tidak sepesimis hasil yang banyak disampaikan oleh netizen, dan Mas Pram punya modal untuk itu,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Memang hitung-hitungan di atas kertas sekarang, jauh sekali elektabilitas Mas Pram sama Ahok, Ahok jauh lebih elektabel,” katanya.

Berita Lainnya:
KPK Kecewa Status Tersangka Sahbirin Noor Gugur
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Ia kemudian mengingatkan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Menurutnya, Anies Baswedan baru muncul sebagai calon kuat hanya empat bulan menjelang putaran pertama.

“Tapi kalau kita lihat ke belakang, Anies baru muncul sebagai calon kuat di 2017 itu Bulan November 2016, hanya empat bulan sebelum pilkada putaran pertama,” katanya.

“Kemudian Jokowi di pilkada 2012, itu lima bulan sebelum pilkada itu elektabilitasnya cuma lima persen lho,” imbuhnya.

Artinya, jangan langsung melihat bahwa pengusungan Pramono-Rano ini merupakan gerakan dari kalangan elite dan seolah-olah PDI Perjuangan mengalah di Pilkada Jakarta, serta langsung menyerahkan pada Ridwan Kamil.

“Kasih kesempatan untuk Mas Pram dan PDI Perjuangan untuk membukitkan bahwa calon yang mereka usung ini calon yang layak untuk dipilih,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Mantap! Petani Milenial Digaji 10 Juta Per bulan, Begini Cara Daftarnya

“Ridwan Kamil ataupun Suswono tidak boleh memandang sebelah mata,” ujarnya.

Dalam dialog itu, Burhanuddin tidak membantah bahwa Pramono Anung bisa dikatakan sangat dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Tapi di sisi lain, Pramono juga memiliki kinerja yang baik dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Kondisi itu membuat posisinya sangat strategis.

“Memang Mas Pramono Anung ini punya posisi yang sangat strategis dan secara personal bukan seorang figur yang konfliktual, beliau lebih banyak bekerja di belakang layar,” katanya.

“Jadi bayangkan, di situasi ketika hubungan kedua tokoh ini sedang tidak baik-baik saja, Mas Pram bisa menjadi jembatan, dan bisa diterima juga oleh Pak Prabowo, oleh Mbak Puan, jadi ini figur yang menurut saya lebih menyatukan,” bebernya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya