Dari Laut ke Kursi DPRD: Kisah Nelayan Tradisional Menjadi Legislator

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Menjadi seorang anggota DPRD yang terhormat tidak selamanya harus berasal dari kalangan menengah ke atas.Hal ini dibuktikan oleh Tanda, seorang nelayan tradisional asal Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

ADVERTISEMENTS
ad39

Baca juga: Anggota DPRD Sumut Tersangka Korupsi Jalan Toba-Samosir, Negara Rugi Rp 5,1 M

ADVERTISEMENTS

Tanda berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Polewali Mandar periode 2024-2029.

ADVERTISEMENTS

Ia mampu menyisihkan sejumlah politisi senior yang memiliki banyak dana dan pengaruh yang juga berkompetisi meraih dukungan suara di daerah pemilihannya.

ADVERTISEMENTS

Meski tak menggunakan fasilitas mewah saat kampanye, Tanda berhasil mengalahkan sejumlah politisi lain termasuk politisi senior.

ADVERTISEMENTS

Tanda merupakan warga Desa Bala, Kecamatan Balanipa yang tinggal di wilayah pesisir, di mana 95 persen masyarakatnya adalah nelayan tradisional. Pekerjaan Tanda sehari-harinya adalah melaut dan mencari ikan menggunakan perahu tradisional kecil jenis katinting.

ADVERTISEMENTS

Sebagai anggota DPRD Kabupaten Polman dari fraksi Golkar, Tanda maju di Dapil Polman II dengan perolehan suara sebanyak 2.391 suara.

“Perjuangannya tidak mudah di tengah budaya money politics yang masif. Namun berkat usaha sosialisasi yang tulus, saya akhirnya bisa meraih dukungan suara masyarakat pesisir yang mayoritas nelayan tradisional,” jelas Tanda, yang telah resmi dilantik sebagai anggota DPRD Polman, Sabtu (31/8/2024).

Menurut Tanda, upaya sosialisasi door to door dan menyampaikan visi misi tanpa menggunakan Politik uang membuat namanya fenomenal di Polewali Mandar.

Tanda berjanji akan memperjuangkan aspirasi masyarakat pesisir di dapilnya dan khususnya akan memajukan nelayan tradisional agar taraf hidupnya lebih baik.

Tanda juga berjanji akan memberikan bantuan alat tangkap ikan kepada nelayan sekitar agar kehidupan nelayan bisa lebih sejahtera dan mapan secara ekonomi.

“Setelah terpilih, saya akan bekerja untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di dapil saya dan khususnya memajukan nelayan tradisional agar taraf hidup mereka lebih baik,” ujarnya.

Untuk bisa berkonsentrasi penuh menjalani kewajiban barunya sebagai legislator, Tanda berjanji akan mengurangi waktu berlayar atau mencari ikan.

Ia akan berkonsentrasi penuh selama lima hari kerja sebagai wakil rakyat dan hanya akan menekuni profesi lamanya sebagai nelayan tradisional pada hari libur kantor, yaitu Sabtu dan Minggu.

Tanda telah dilantik bersama 40 anggota DPRD Polman terpilih lainnya pada 28 Agustus lalu.

Dengan terpilihnya, Tanda membawa harapan baru bagi masyarakat pesisir yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari para legislator sebelumnya.

Exit mobile version