MotoGP Aragon 2024 – Petaka Francesco Bagnaia Dimulai Sejak Garis Start, 2 Penyebab Ducati GP24-nya Sulit Diajak Kompromi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, mengulas penyebab dia start buruk dan hampir terpeleset hingga jalani penderitaan sepanjang Sprint MotoGP Aragon 2024.Bagnaia menjalani balapan penuh kesengsaraan sepanjang sesi sprint yang berlangsung di Sirkuit Aragon, Alcaniz, Spanyol, pada Sabtu (31/8/2024) malam WIB.

Kata-kata Bagnaia sebelum sprint yang bertekad mengasapi Jorge Martin hingga mengekor Marc Marquez, buyar seketika.

Pasalnya, penderitaan juara dunia tiga kali itu sudah dimulai sejak dia baru mulai meninggalkan garis start.

Posisi start murid Valentino Rossi itu sejatinya tidak buruk-buruk amat.

Bagnaia memulai balapan dari barisan terdepan alias front row, tepatnya dari posisi start ketiga. 

Namun bencana datang ketika lampu hijau tanda balapan dimulai menyala.

Start Bagnaia diselingi ban depan yang selip yang membuat motornya agar tergelincir.

Seketika itu dia oleng ke arah kanan dan membuat posisinya melorot terdesak ke barisan tengah.

“Seluruh penderitaan itu dimulai sebelum start,” aku Francesco Bagnaia setelah sesi Sprint, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

“Ketika saya sampai di titik awal starting grid dan melihat betapa kotornya lintasan itu, saya sudah menduga betapa sulitnya nanti,” ungkap Bagnaia.

“Saya berusaha bekerja sebaik mungkin dengan kopling, namun startnya tidak bagus,” ucap Bagnaia.

Hal yang pertama kali disyukuri Bagnaia adalah ketika dia oleng, tidak ada pembalap yang menubruknya. Apalagi di belakangnya tepat ada Alex Marquez (Gresini).

“Untungnya, Alex tidak menabrak saya dari belakang dan jarak kemerosotan saya juga tidak jauh dari melewati tikungan pertama,” ucap Bagnaia.

Merosot ke posisi enam semestinya masih mudah untuk Bagnaia menjaga jarak.

Paling tidak, asa untuk meraih podium masih terbuka karena tidak jauh dari tiga besar.

Namun, alih-alih berebut podium atau menembus lima besar, mempertahankan posisinya di tempat keenam saja susahnya setengah mati bagi Bagnaia.

Bagnaia tidak punya kecepatan mumpuni untuk mengejar para pembalap di depan.

Yang ada, dia kesulitan mempertahankan kecepatannya. Dia bahkan harus beradu manuver dengan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).

Pemandangan itu semakin terluhat menyedihkan kala mengingat bahwa Quartararo yang start dari P17 akhirnya berhasil menyalip Bagnaia dan merebut tempat P8.

Diakui Bagnaia, dia sama sekali tidak punya feeling yang bagus dengan ban depan Michelin yang digunakan pada Sirkuit Aragon ini. Sejak latihan bebas, memang pembalap 26 tahun itu berulang kali sudah kelihatan menderita.

Dia tidak segan menyebutkan bahwa satu biang kerok utama penyebab hari buruknya di Aragon adalah kompon ban Michelin yang dirancang khusus untuk aspal baru Sirkuit Aragon.

“Sejujurnya saya tidak punya perasaan sama sekali terhadap ban depan. Tepat pada awalnya, ketika Miguel (teknisi ban Michelin) berjalan melewatinya, saya menyadari ada sesuatu yang tidak beres.”

“Rasa percaya itu tidak ada. Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti apa itu. Hanya saja, kali ini di luar kendali kami (kru tim Ducati). Bukan saya, mesin, atau tim,” jelasnya.

“Hal seperti ini sering terjadi. Terkadang Anda tidak bisa berbuat apa-apa.”

“Meski begitum saya tidak mencemaskan balapan utama GP besok (hari ini, red). Yang kami butuhkan hanyalah situasi yang benar-benar normal kembali,” pungkas Bagnaia yang finis sprint-nya tertinggal sampai 20 detik dari Marc Marquez.

Karena hanya finis kesembilan, Bagnaia sementara ini merosot ke peringkat dua Klasemen MotoGP 2024 dengan total 276 poin.

Puncak klasemen kembali direbut Jorge Martin yang finis podium runner-up di sesi sprint dan kini unggul 3 angka dari Bagnaia dengan 279 poin.

Exit mobile version