INTERNASIONALNASIONALPALESTINA

Semprot Netanyahu, Menhan Negara Teroris Israel: Kenapa Koridor Philadelphi Bisa Lebih Berharga dari Nyawa Sandera?

ADVERTISEMENTS
PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh
image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Tewasnya enam sandera warga Israel oleh Hamas membuat amarah warga kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuncak pada hari Minggu (1/9/2024).

ADVERTISEMENTS
Pengumuman Pendaftaran Bakal Pasangan Calon Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh Tahun 2024

Hal ini terjadi setelah viralnya kabar dari pasukan pertahanan Israel (IDF) yang menyebutkan kematian 6 sandera Israel lantaran Netanyahu menolak tawaran gencatan senjata.

Akibatnya, ratusan ribu warga Israel turun ke jalan-jalan di Tel Aviv dan beberapa penjuru negara untuk menuntut Netanyahu menyepakati tawaran gencatan senjata yang bisa memulangkan para sandera.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

Amarah warga Israel ini pun turut juga dirasakan oleh Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

Setelah mendengar kabar meninggalnya enam sandera Israel di tangan Hamas tersebut, Gallant mengunggah kritik keras kepada Netanyahu di X.

“Kabinet keamanan harus segera mengadakan rapat untuk membalikkan keputusan yang diambil pada hari Kamis lalu (29/8/2024),” ungkap Gallant dalam cuitannya.

Berita Lainnya:
Gugatan Kader Banteng ke Megawati Rasional

Rapat yang dimaksud Gallant ini merujuk pada pemungutan suara di dalam kabinet perang terkait tuntutan Netanyahu dalam negosiasi dengan Hamas.

Di dalam rapat tersebut, isu terkait hak Israel untuk mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphi menjadi poin permasalahan utama.

Karena ngototnya Netanyahu untuk memertahankan koridor yang memisahkan Mesir dan Gaza tersebut, gencatan senjata pun kembali tertunda.

Penundaan gencatan senjata yang berulang kali terjadi ini pun berujung dengan meninggalnya enam sandera Israel oleh Hamas.

Tak hanya berang di media sosial, Gallant dilaporkan juga mengkritik langsung Netanyahu dan pendukungnya dalam rapat Kabinet, yang berlangsung Sabtu (31/8/2024).

Di dalam rapat tersebut, Gallant menyebut tuntutan Netanyahu yang ngotot memertahankan Koridor Philadelphi adalah langkah blunder.

Berita Lainnya:
Muncul Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon, Cak Imin Prihatin

“Ini adalah sebuah kendala yang tidak perlu kita berikan pada diri kita sendiri” kritik Gallant seperti yang dikutip Tribunnews dari Times of Israel.

Gallant juga menyebut langkah Netanyahu ini tidak akan memenuhi tujuan perang yang telah mereka tetapkan sendiri.

“Keputusan yang diambil pada hari Kamis lalu dibuat dengan asumsi bahwa masih ada waktu, tetapi jika kita ingin sandera tetap hidup, maka tidak ada waktu untuk terus mengulurnya.” lanjutnya.

Gallant juga mengaku heran kenapa Benjamin Netanyahu masih terus saja memprioritaskan Koridor Philadelphi di atas nyawa warga Israel yang tersandera.

“Fakta bahwa kita memprioritaskan Koridor Philadelphi dengan mengorbankan nyawa sandera adalah sebuah aib moral.” tutupnya.


Reaksi & Komentar

وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا الكهف [18] Listen
And you would think them awake, while they were asleep. And We turned them to the right and to the left, while their dog stretched his forelegs at the entrance. If you had looked at them, you would have turned from them in flight and been filled by them with terror. Al-Kahf ( The Cave ) [18] Listen

Berita Lainnya