Psikolog Kritik Program “Mobil Curhat” yang Digaungkan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Psikolog dari Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (PP HIMPSI) Samanta Elsener, M. Psi., menyoroti janji Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta Ridwan Kamil yang ingin menghadirkan “Mobil Curhat” di DKI Jakarta.Samanta yang juga berprofesi sebagai penulis itu menilai, program yang dibutuhkan masyarakat tak hanya sekadar curhat ke psikolog semata. Melainkan program yang berkelanjutan untuk masyarakat, seperti akses BPJS gratis ke psikolog di rumah sakit maupun puskesmas.

“Program olahraga dan memperbanyak fasilitas terbuka hijau agar masyarakat lebih memiliki pilihan untuk menghabiskan waktu di alam terbuka yang sehat kualitas udaranya juga serta fasilitas & lapangan olahraga yang tersebar di taman-taman Jakarta,” kata Samanta.

Dalam banyak penelitian, lanjut Samanta, sudah terbukti pula makin sering orang bergerak, maka makin sehat jiwa dan raganya. Dia menilai program-program seperti ini lebih bermanfaat untuk menurunkan tingkat stres masyarakat.

Apabila ingin menghadirkan “Mobil Curhat” di Jakarta, Samanta mengatakan, psikolog dalam melakukan praktik juga memiliki standar ruangan dan etika melayani kliennya yang dapat membuat klien merasa nyaman dan santai (relax) selama konsultasi.

“Kalau dengan konsep ‘Mobil Curhat’ apakah Pak Ridwan dapat memastikan mobilnya nyaman dengan standar luas dan dekorasi ruangan yang sesuai standar ruang konsultasi?” kata Samanta.

Samanta berpendapat, akan lebih baik jika diperbanyak psikolog yang berpraktik di Puskesmas, rumah sakit dan sekolah. Bila perlu hingga level kelurahan agar warga lebih memiliki kesempatan konsultasi ke psikolog dengan gratis yang dijangkau oleh BPJS.

Kendati demikian, dirinya mengapresiasi Ridwan Kamil yang memberi perhatian terkait kesehatan mental di Jakarta. Demikian juga Psikolog Klinis Kasandra Putranto yang menyampaikan hal senada.

Sebagai jebolan Abang None Jakarta tahun 1989, Kasandra mengatakan dirinya juga ingin memperjuangkan agar permasalahan kesehatan mental di Jakarta dapat teratasi.

“Kami juga mau mendukung ini. Tapi jangan hanya menjadi janji Politik semata. Harus benar-benar untuk masyarakat Kota Jakarta yang kami harap bisa menjadi lebih baik,” kata Kasandra.

Namun, Kasandra menyoroti tentang efektivitas waktu konseling di mobil tersebut. Menurut Kasandra, akan lebih baik jika membuat aplikasi online gratis untuk masyarakat melakukan konseling sehingga masyarakat dapat curhat dimanapun dan kapanpun mereka inginkan.

Exit mobile version