Roki Bocah Tua

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Roki Gerung sampah demokrasi & liberalisme. Contoh buruk atheisme, materialistic, arrogant. Mulutnya sekotor WC umum. Suka hina orang. Enggak tahu diri. Giliran mau dijotos Silfester Matutina, dia mengkeret. Seperti anjing liar disiram air dingin.Banyak orang salah nilai. Dikiranya Roki Gerung pintar. Dia enggak idiot. Cuma mediocre. Biasa saja. Rata-rata air.

Roki “Dungu” Gerung hanya artikulatif & pede kebablasan. Hasil tahunan ngoceh di depan kelas. Jadi terbiasa omon-omon. Makan dari situ. Segaris dengan Motivator Christian Adrianto. Kaliber ngebacotnya di bawah Andri Wongso & Mario Keruh.

Contoh blending cerdas & artikulatif seperti Hasan Nasbi, Qodari, dan Ade Armando. Penjelasan ketiganya terstruktur, sistematis, singkat, padat, dan klir.

Roki Gerung enggak gitu. Omongannya ngelantur ngalor-ngidul. Melebar Tak tentu arah. Sering megalomaniac. Boros kata. Chatterbox berat. Bawel & ceriwis. Ciri-ciri junky freak atau overdosis cannabinoids.

Lelaki dengan surplus estrogen. Murid paling goblok dari Cicero’s Rhetoric class. Terbaik dalam kategori Animal Rhetoric. Roki Gerung spesies beda di kelas epideictic oratory seperti burung kicau & chimpanzee. Dia musuh semua Sophist & Sophia.

Banyak orang cerdas dengan artikulasi biasa & minus. Karena enggak terbiasa ngoceh seperti Roki Gerung.

Misalnya Andi Arief. Aktivis underground. Enggak suka limelight. Dia satu dari dua orang yang khatam Marxism Antonio Francesco Gramsci. Malahan dia sudah menguasai teori intelektual organik sejak kuliah.

Tapi artikulasinya biasa. Enggak sebawel Roki Gerung. Soal kecerdasan ya Andi Arief di atas Roki Gerung.

Don Dasco contoh paling ekstrem. Artikulasinya sederhana. Hati-hati dalam ucapan. Hemat kata. Tapi penguasaan teoritisnya ada di jurnal-jurnal ilmiah. Cek saja di google study.

Penguasaan praktikalnya multidimensi. Analisa tajam. Problem solving & taktikalnya sulit ada lawan. Futuris dengan detail tahapan step by step yang terukur.

Nah Roki Gerung bikin partai saja rusak. Enggak pernah memimpin perusahaan & pabrik. Enggak bakat mengorganisir massa. Hedonistic lifestyle. Enggak pernah berguna buat bangsa & negara. Bahkan berguna bagi manusia lain masih questionable. Dia enggak tercatat sebagai filantropis. Jadi dosen disinyalir karena nepotisme.

Orang macam Roki Gerung yang enggak bisa jaga mulut, bullyish, arrogant, enggak tahu menempatkan diri, suka hina orang enggak akan survive di underworld.

Enggak seperti Mr Lee Kwan Yu yang sanggup mengorganisir semua perguruan kung-fu melawan British Colonialism.

Satu-satunya yang tak tertandingi dari Roki Gerung adalah usia. Sudah tua tapi masih nakal. Di Novel The Legend of Condor Heroes karya Jin Yong, ada karakter yang serupa Roki Gerung. Dia adalah si “Zhou Botong” alias Ciu Pek Tong in Hokkien language yang artinya si “Bocah Tua Nakal”.

Exit mobile version