BANDA ACEH – Pelaporan soal dugaan penerimaan gratifikasi pesawat jet pribadi oleh Walikota Medan, Bobby Nasution ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diyakini dapat berakibat kekalahan menantu Presiden Joko Widodo itu di Pilkada Sumatera Utara 2024.
Hal itu disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi merespon pernyataan KPK soal adanya laporan masyarakat yang masuk terkait dugaan penerimaan gratifikasi Bobby Nasution.
“Jika KPK serius usut kasus ini, akan berakibat kekalahan Bobby pada Pilgub Sumut,” kata Muslim kepada RMOL, Jumat (6/9).
Apalagi kata Muslim, persoalan dugaan penerimaan gratifikasi pesawat jet pribadi itu juga bukan hanya dilakukan Bobby Nasution, melainkan juga melibatkan adik ipar Bobby, Kaesang Pangarep.
“Isu jet pribadi di tengah kemiskinan dan derita rakyat saat ini akan sangat berpengaruh pada Pilgub Sumut. Apalagi di Sumut rakyatnya terkenal kritis,” pungkas Muslim.
Sebelumnya, Jurubicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan, selain Kaesang, Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK juga sudah menerima pengaduan masyarakat dengan pihak terlapor adalah Bobby Nasution.
“Kalau perkapannya saya tidak bisa buka, tapi informasi yang kami dapatkan ada (laporan ke KPK)” kata Tessa kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat sore (6/9).
Awalnya kata Tessa, Direktorat Gratifikasi KPK berencana untuk melakukan klarifikasi atas data-data yang sudah didapatkan terkait dugaan gratifikasi pesawat jet pribadi oleh Bobby Nasution.
Namun demikian karena sudah ada laporan masyarakat yang masuk ke KPK, maka penanganannya difokuskan di Direktorat PLPM.
“Ya per hari ini saya mendapatkan informasi bahwa, penanganan dugaan gratifikasi saudara BN (Bobby Nasution) atau BAN ya, itu sudah difokuskan dan dilakukan di Direktorat PLPM juga,” tutur Tessa.