Kamis, 19/09/2024 - 07:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Memahami Maksud SBY soal Negara Kacau Bila Banyak Matahari

ADVERTISEMENTS
PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengatakan, negara akan kacau bila ada banyak matahari. Apa maksudnya?Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, pernyataan SBY itu sebagai sebuah peringatan. Menurut Ujang, SBY tengah berupaya menjaga agar Pemerintahan Prabowo Subianto ke depan bisa berjalan stabil.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

“Memang betul harus satu komando, satu kepemimpinan, tidak boleh banyak pemimpin. Dunia saja kalau matahari banyak bisa kacau,” kata Ujang, Senin, 9 September 2024, seperti dikutip dari Tempo. 

Ujang menyebut mungkin saja ada semacam indikasi atau gerakan yang bisa memunculkan banyak matahari yang dimaksud oleh SBY. Termasuk, lanjut Ujang, cawe-cawe pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

“Saya melihatnya ya, karena kepentingan untuk bangsa, jangan banyak matahari kembar,” kata Ujang. “Pak SBY (ingin menyampaikan) agar kepemimpinan itu satu komando, dengan banyak dukungan dari partai politik itu, bukan masing-masing muncul membuat pencitraan masing-masing.”

Berita Lainnya:
KPK Sebut Ada Laporan Soal Dugaan Gratifikasi Bobby Nasution Terkait Fasilitas Jet Pribadi

Sebelumnya, dalam HUT ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin, 9 September 2024, SBY mengatakan, negara akan kacau bila ada banyak matahari.

“Sama dengan Partai Demokrat yang kita cintai Ketua Umum Partai Demokrat. Akan kacau negara kalau mataharinya banyak. Makin panas nanti ada dua ada tiga bagaimana,” kata SBY.

Awalnya, SBY mengaku kaget dengan suasana di DPP Partai Demokrat. Terakhir, ia berkunjung ke DPP lima tahun lalu. Menurut SBY, suasana DPP kini sudah berubah menjadi lebih indah.

“Sejak 5 tahun lalu beralih ke tokoh dan kader muda. Saya belum pernah ke sini,” kata SBY.

Alasan SBY tak ingin berkunjung karena sudah ada pengurus dan pemimpin baru yang lebih muda. Alasan lain, ia sudah berkomitmen untuk tidak terlibat politik.

Berita Lainnya:
Dua Kali Gempa Darat dari Berau Guncang Kalimantan Timur Malam Ini, Simak Penjelasan BMKG

“Ini membuktikan bahwa ketika saya mengatakan, saya tidak lagi menangani politik sehari-hari. Saya pegang kata-kata saya, meski hati saya di rumah besar ini,” kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

SBY juga tak mau ada matahari kembar di Partai Demokrat. Diketahui, Partai Demokat saat ini dipimpin oleh anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Ia lantas membandingkannya dengan keberadaan banyak matahari di tingkat negara.

“Ada falsafah bagus apa yang ada di dalam alam semesta hanya ada satu matahari. Sama dengan Demokrat yang kita cintai ketua umum. Akan kacau negara kalau mataharinya banyak. Makin panas nanti ada dua ada tiga bagaimana,” katanya.

Partai Demokrat didirikan setelah SBY kalah dalam pemilihan wakil presiden di MPR RI tahun 2001. Kemarin, Partai Demokrat merayakan HUT ke-23. Perayaan ini bersamaan dengan HUT ke-75 SBY.


Reaksi & Komentar

كَذَٰلِكَ وَقَدْ أَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْرًا الكهف [91] Listen
Thus. And We had encompassed [all] that he had in knowledge. Al-Kahf ( The Cave ) [91] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi