BANDA ACEH – Kematian Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan yang tewas terkubur di Padang Pariaman, menjadi pukulan berat bagi keluarganya.Terutama bagi sang ibunda yang kehilangan anak tercintanya hingga menangis pilu.
Pasalnya selama ini, sosok Nia Kurnia Sari dikenak sebagai anak rajin membantu keluarga mencari nafkah.
Sayangnya nasib tragis dialami Nia karena nyawanya direnggut.
Tak ayal, tangisan ibu nia pun begitu pilu, hatinya hancur saat tahu putrinya ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Begitu lah yang dirasakan ibunda almarhum Nia Kurnia Sari, yang tak kuat membendung kesedihannya.
Sang gadis penjual gorengan ibu tewas diperkosa dan dibunuh saat sedang mencari nafkah.
Tubuhnya langsung ambruk saat jasad putrinya Nia Kurnia Sari tiba di rumahnya yang berlokasi di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Ia matanya bahkan nyaris kering.
Dalam video yang beredar di media sosial, sejumlah orang terlihat berusaha menenangkan ibunda Nia Kurnia.
Namun, tangisannya tak bisa tertahan.
Terlebih, gadis berusia 18 tahun itu merupakan sosok yang rajin.
Sebab, setiap harinya korban kerap membantu ibunya untuk berjualan gorengan keliling kampung.
Usut punya usut, korban Nia Kurnia Sari ternyata diperkosa dan dibunuh saat sedang berjualan gorengan.
Usai menjalankan aksi bejatnya, pelaku juga mengubur jasad korban dalam kondisi tanpa busana.
“Korban ditemukan dalam kondisi terkubur, tanpa busana sore hari setelah ditemukan pakaian korban,” ujar Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, Senin (9/8/2024).
Disekitar lokasi kejadian ditemukan jenazah korban, warga juga menemukan pakaian korban dan barang bukti lain yang diketahui melekat pada tubuh korban saat menghilang.
Korban Nia Kurnia Sari awalnya sempat dinyatakan hilang saat pergi pamit berjualan gorengan.
Setiap harinya, korban memang rutin berjualan gorengan sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB setelah ia pulang dari sekolah
Namun, Jumat (6/9/2024) malam korban tak kunjung pulang ke rumah hingga akhinrya dilaporkan hilang.
Pihak keluarga bersama warga setempat melakukan pencarian hingga Sabtu 02.00 WIB.
Namun korban tak kunjung ditemukan dan dinyatakan hilang.
Hingga akhirnya, jasad korban ditemukan terkubur pada Minggu (8/9/2024) sekitar pukul 16.00 WIB oleh warga dan petugas gabungan.
“Orang tua korban telah kita minta keterangan. Saksi yang melihat korban juga kita minta keterangan,” kata Faisol.
AKBP Ahmad Faisol Amir menerangkan, sebelum penemuan jasad korban, tim gabungan sudah menemukan beberapa tanda yang melekat pada korban saat meninggalkan rumah untuk berjualan.
Tanda pertama muncul sehari setelah korban dinyatakan hilang (Sabtu) saat itu ditemukan barang jualan korban (gorengan dan peralatan jualan).
“Tidak jauh dari penemuan itu, kami temukan kembali, baju, celana, hijab dan barang lainnya yang melekat pada korban saat hilang beberapa saat sebelum jenazahnya ditemukan (Minggu),” ujar Kapolres.
Berjarak beberapa meter baru tim gabungan menemukan jenazah korban. Jenazah korban ditemukan terkubur dalam tanah dalam kondisi tanpa busana.
Berdasarkan penemuan itu, pihak kepolisian langsung mengevakuasi korban dan membawa korban ke RS Bhayangkara.
Sementara itu, saat ini jasad korban sudah dimakamkan oleh keluarganya setelah dilakukan proses otopsi oleh petugas.
Disisi lain, polisi saat ini masih memburu pelaku pembunuhan dan pemerkosaan kepada gadis penjual gorengan tersebut.