BANDA ACEH – Terungkap alasan kenapa Habib Rizieq Shihab banyak diam saat ini. Alasan banyak diamnya Habib Rizieq diungkapkannya di podcast Refly Harun. Habib Rizieq mengatakan dia diam apabila dirinya tidak punya wewenang.
“Jadi kalau punya wewenang itu hukumnya amar ma’ruf nahi munkar. Adapun yang tidak punya wewenang hukum amar ma’ruf nahi munkar ini enggak wajib. Karena kita enggak punya wewenang,” kata Habib Rizieq dikutip pada Rabu (11/9/2024).
Meski demikian, Habib Rizieq mengatakan dirinya juga tidak bisa diam begitu saja jika orang-orang yang punya wewenang tidak melakukan kewajibannya.
“Tapi jangan lupa kalau sampai tidak ada yang menerapkan amar ma’ruf nahi munkar sama sekali semuanya jadi dosa. Itu yang namanya fardhu kifayah,” terangnya.
Dia pun memaparkannya dengan memberikan sebuah contoh.
“Jadi umpamanya soal tata negara. Secara negara, secara agama, ini enggak betul. Kemudian yang punya wewenang yang punya tugas membenahi. Misalnya, lembaga pengawasan DPR. Berarti tugas dia tegur kalau ada kesalahan. Itu hukumnya wajib,” jelasnya.
“Kalau DPR misalnya di bidang ini tidak mengomentari, mereka diam saja, mereka dosa. Kalau sudah ada ahli yang menanggapi mereka enggak dosa. Kalau enggak ada yang menanggapi, yang punya kewajiban enggak nanggapi, mau enggak mau (yang tidak punya wewenang harus menanggapi) karena kalau enggak dosanya rame-rame,” sambung dia.
Dia pun memberikan contoh lain.
“Jadi yang punya wewenang fardhu ain, yang tidak punya wewenang fardu kifayah. Waktu ada FPI mereka tuh enggak wajib. Yang wajib itu polisi, RT, RW yang amar ma’ruf nahi munkar. Kalau semua enggak kerjakan, semua dosa. Kalau semua dosa, itu yang bisa mengundang bencana, musibah dari Allah,” terangnya.
Seperti diketahui, dulunya Habib Rizieq merupakan salah satu tokoh yang cukup disorot. Dia merupakan salah satu pendiri Front Pembela Islam (FPI) yang kini sudah dibubarkan pada 2020 lalu.
Dia merupakan tokoh yang penuh kontroversi seperti saat berceramah di Tanah Sunda Habib Rizieq memplesetkan kata Sampurasun menjadi Campur Racun hingga mengeluarkan statement demokrasi lebih bahaya dari babi.