Jumat, 20/09/2024 - 13:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

‘Kekejaman’ kepada Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta

ADVERTISEMENTS
PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai Anies Baswedan hanya dijadikan alat tukar tambat atau alat untuk menakuti istana lama atau istana baru pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.”Jadi Anies hanya dijadikan alat tukar tambah atau alat-alat untuk menakut-nakuti kekuasaan istana, entah istana lama atau istana baru,” ungkapnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamis (12/9).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Pengamat Politik itu mempergakan Anies Baswedan dijadikan sebagai bahan ancaman dan bujukan antara partai Politik (parpol) pengusungnya dengan pihak istana dan juga sebaliknya.

Berita Lainnya:
Babak Baru Kasus Dugaan Bunuh Diri Mahasiswi PPDS Undip Aulia Risma, Pihak Kampus Turun Tangan Dampingi Mahasiswa di Polda Jateng

“Bahasanya begini ‘lu kalau kagak mau mengikutin kemauan gua, gua calonkan Anies nih’ atau sebaliknya istana mengatakan ‘hei jangan coba-coba calonkan Anies kalau tidak ente punya kasus ane buka’ kan begitu,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

“Atau sebaliknya yang dibujuk mengatakan ‘udah enggak usah nyalonkan Anies, kalau cuman wakil doang kami juga bisa kasih bahkan kami bisa kasih bonus kursi kabinet’ ya kan,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Anies Baswedan gagal maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 sebagai calon gubernur (cagub) setelah tidak mendapatkan tiket dari partai politik (parpol). 

Berita Lainnya:
Harga Rp 50 Ribu, Nasi Kotak Atlet PON 2024 Tuai Hujatan, Netizen: Mending Nasi Padang Rp 10 Ribuan

Anies sebelumnya didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai calon gubernur di DKI Jakarta, bahkan PKS memasangkannya dengan Sohibul Iman.

Namun kemudian ketiga partai tersebut membatalkan dukungan dan beralih ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengusung Ridwan Kamil-Suswono.

Lalu setelah itu Anies dikabarkan akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), nama pada akhirnya partai berlambang banteng itu mengumumkan pendaftaran Pramono Anung-Rano Karno.


Reaksi & Komentar

فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوتَهُمَا فَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ سَرَبًا الكهف [61] Listen
But when they reached the junction between them, they forgot their fish, and it took its course into the sea, slipping away. Al-Kahf ( The Cave ) [61] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi