BANDA ACEH – Semua partai di DPRD DKI Jakarta kecuali PDI-P, kompak tak lagi mengusulkan nama Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono untuk melanjutkan jabatannya pada Oktober mendatang. Terkait hal itu, Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PKS Ismail mengatakan bahwa kekompakan itu bisa jadi memang karena sudah ada komunikasi antar-partai untuk tak lagi mengusulkan Heru Budi sebagai Pj Gubernur Jakarta.
“Pasti ada kemungkinan ada komunikasi di level di DPP, maupun DPW, ya, kalau saya kan mewakili fraksi. Boleh jadi ada komunikasi,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (13/9).
“Karena bagaimana pun, ini kan kolektif kolegial ya,” sambung Ismail.
Bagaimana pun, ia mengatakan bahwa seluruh partai di DPRD DKI Jakarta menginginkan sosok yang nantinya bisa mengisi kekurangan Heru Budi selama dua tahun menjadi orang nomor satu di Jakarta.
“Dan juga nantinya bisa memperlancar, menyukseskan, proses Pilkada yang sedang berlangsung ini. Dan juga nantinya bisa berkoordinasi dengan pemerintah pusat dengan lebih baik,” pungkas Ismail.
Sebelumnya, nama Heru Budi Hartono tak diusulkan DPRD DKI Jakarta sebagai calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang akan habis masa jabatannya pada 17 Oktober 2024 mendatang.
Diketahui ada tiga nama yang diusulkan DPRD DKI Jakarta sebagai Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta pengganti Heru Budi kepada Presiden Joko Widodo.
“Saya minta masing-masing fraksi menyebutkan nama. Setelah itu baru menyerahkan (dokumen lengkap nama yang diusung kepada pimpinan DPRD),” ujar Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta Achmad Yani dalam Rapat Pimpinan Sementara, Jumat (13/9).
Hasilnya, tiga nama yang diusulkan menjadi Penjabat Gubernur Jakarta adalah Teguh Setyabudi, Tomsi Tohir, dan Akmal Malik.
Tiga nama tersebut kompak diusung oleh Koalisi Indonesa Maju (KIM) yang juga mengusung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.