Kamis, 19/09/2024 - 07:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Usung dari Walikota hingga jadi Presiden, Hasto Sesali PDIP tak Pernah Psikotes Jokowi

ADVERTISEMENTS
PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku partainya tidak melakukan psikotes terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika hendak dicalonkan menjadi wali kota Solo pada 2005 silam.Ia menyebut pencalonan Jokowi dalam setiap tingkatan kontestasi adalah selaras dengan ideologi PDIP.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

“Jadi saudara-saudara sekalian, proses pencalonan Pak Jokowi secara berjenjang, dari wali kota bergerak ke atas itu senafas dengan ideologi partai,” kata Hasto di Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (12/9/2024).

Berita Lainnya:
Banyak Kelas Menengah Turun Kelas, Menko PMK: Yang Penting Tak Sampai Miskin

Hasto mengatakan, partainya mencalonkan Jokowi ketika itu karena sosoknya dianggap dari kalangan masyarakat biasa.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

“Ketika menjadi wali kota di tengah mulai muncul benih-benih oligarki dalam tradisi demokrasi kita, penilaian objektif kami melihat ada sosok dari kalangan rakyat biasa yang bisa dicalonkan,” ucap Hasto.

Berita Lainnya:
42 Penumpang dan 6 Kru Pesawat Trigana Air Selamat, Pesawat Tergelincir di Bandara Yapen Papua

Hasto menegaskan bahwa ketika mengusung Jokowi, partainya tak pernah menanyakan seberapa besar dana yang dimilikinya.

“Sayangnya ketika kami calonkan sebagai wali kota, saat itu belum ada psikotes. Sehingga, kami tidak melihat psychological aspeknya,” ujarnya.


Reaksi & Komentar

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا الكهف [82] Listen
And as for the wall, it belonged to two orphan boys in the city, and there was beneath it a treasure for them, and their father had been righteous. So your Lord intended that they reach maturity and extract their treasure, as a mercy from your Lord. And I did it not of my own accord. That is the interpretation of that about which you could not have patience." Al-Kahf ( The Cave ) [82] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi