BANDA ACEH – Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, memastikan tak akan ada tumpang tindih tugas pokok dan fungsi (tupoksi) jika pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka menambah jumlah kementerian. Hal ini berkaitan dengan rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari yang saat ini berjumlah 34. “Tentunya pasti tidak akan terjadi tumpang tindih. Karena sebenarnya ada mungkin satu dua (kementerian) yang memang bidangnya berbeda, tetapi digabung,” kata dia saat dihubungi Tempo pada Senin, 16 September 2024.
Pemecahan kementerian, kata Dasco bertujuan agar tugas-tugas kementerian lebih optimal. Tugas-tugas tersebut, kata dia akan dikaitkan dengan visi dan misi Prabowo-Gibran.
“Kemudian dikaitkan dengan program kampanye Pak Prabowo, Asta Cita dan program aksi.”
Namun, dia masih belum mau menyebutkan secara gamblang kementerian mana yang akan dipecah. Pasalnya, kata dia, belum ada kepastian secara nomenklatur dan jumlahnya. Menjelang ada kepastian, semuanya masih akan berubah-ubah.
“Saya gak bisa jelaskan secara rinci, karena ini masih belum fix. Kalau saya jawab sekarang, nanti berubah-ubah kan, karena masih dikaji dan disimulasikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Dasco membenarkan adanya penambahan jumlah menteri dalam Kabinet Prabowo. Pernyataan ini menjawab isu penambahan menteri yang sudah ramai dibicarakan.
“Ya kalau kemudian penambahan, itu ada,” katanya saat dikonfirmasi Tempo pada Kamis, 12 September 2024.
Akan tetapi, dia masih belum bisa memastikan berapa jumlah kementerian dalam kabinet pemerintahan baru nanti. Kini, kata dia, tim masih melakukan simulasi mengenai pos-pos kementerian, guna mengoptimalisasi program-program Prabowo-Gibran.
Dasco hanya mengatakan bahwa jumlah dan nomenklatur pasti untuk kementerian di kabinet Prabowo-Gibran akan difinalisasi tujuh hari sebelum pelantikan. Sebagaimana diketahui, keduanya akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
“Masih terus pembahasan dan akan finalisasi. Mungkin tujuh hari sebelum pelantikan baru final,” tutur dia.