Indra Septiarman Diburu Polisi, Tersangka Pembunuh Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH –  Polisi akhirnya menetapkan seorang pria bernama Indra Septiarman sebagai tersangka pemerkosa dan pembunuh Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan keliling di Padang Pariaman, Sumatera Barat.Penetapan tersangka Indra Septiarman ini setelah lebih dari sepekan penyelidikan dan perburuan.

Bahkan tersangka Indra Septiarman (IS) sempat dikejar ke hutan.

ADVERTISEMENTS

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Barat Kombes Dwi Sulistyawan mengungkap penyebab tersangka IS belum berhasil ditangkap.

ADVERTISEMENTS

“Masih kesulitan untuk melakukan penangkapan. Sebab, si pelaku sangat mengenal medan pelarian,”ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Hal itulah kendala untuk bisa mengamankan terduga pelaku itu.

ADVERTISEMENTS

“Terduga pelaku sangat mengenal medan di sini. Jadi dia bisa dengan mudah melarikan diri, sementara personel kita belum mengenal medan,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Menurut dia, tim khusus saat ini terus mengejar tersangka.

Ia pun mengajak masyarakat setempat ikut mendoakan dan memberi dukungan kepada aparat kepolisian untuk bisa menangkap tersangka.

“Ya tentunya kami juga mohon doa dan support dari rekan-rekan media dan masyarakat agar terduga pelaku bisa segera kami temukan, Kami tangkap,” kata Dwi.

Polisi akhirnya menetapkan seorang pria bernama Indra Septiarman sebagai tersangka pemerkosa dan pembunuh Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan keliling di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Polisi menetapkan seorang pria bernama Indra Septiarman sebagai tersangka pemerkosa dan pembunuh Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan keliling di Padang Pariaman, Sumatera Barat. (IG)

Ciri-ciri Indra Septiarman:

– Pria bertato

– Usia 20 tahunan

– Warga Korong Pasa Surau, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

– Diduga preman dan pecandu narkoba 

– Menghilang setelah jasad Nia Kurnia Sari ditemukan.

– Sempat dilakukan pengejaran dan lari ke hutan

– Sempat terdeteksi berada di kawasan Pasar Gelombang, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nia Kurnia Sari, gadis remaja yang sempat hilang selama tiga hari, kemudian ditemukan terkubur tanpa busana di area perkebunan Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Jumat (6/9/2024) lalu.

Sebagai upaya pencarian barang bukti baru, Direktorat Samapta Polda Sumatera Barat pun menerjunkan anjing pelacak K-9 sejak Selasa (10/9/2024).

Anjing pelacak ini dikerahkan ke tiga titik di kawasan Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dalam penyelidikan ini, anjing pelacak berhasil menemukan barang bukti baru berupa kaos lengan panjang yang berwarna hitam di aliran sungai dekat dengan lokasi jasad Nia Kurnia Sari dikubur.

Setelah dikonfirmasi ke pihak keluarga, baju itu dinyatakan benar milik korban.

“Kita diperbantukan dengan K-9 Ditsamapta Polda Sumbar. Kita mencari barang bukti yang dipakai oleh korban yang masih belum ditemukan. Sehingga nanti hasilnya sesuai (pakaian yang dipakai korban). Ada beberapa jenis pakaian yang ditemukan, satu terkonfirmasi milik korban,” kata Kapolres Padang Pariaman Ahmad Faisol Amir, dalam keterangannya dikutip Jumat (13/9/2024).

Penetapan Indra Septriarman (IS) sebagai tersangka ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Padangpariaman , Iptu AA Reggy, Minggu (15/9/2024).

“Berdasarkan fakta, barang bukti, dan keterangan saksi, kami telah menetapkan tersangka dalam kasus ini dengan inisial IS,” ungkap Iptu Reggy.

Hingga saat ini tersangka Indra Septriarman belum berhasil ditangkap dan masih buron.

Sebelumnya telah beredar di media sosial nama dan foto pelaku.

Di media sosial disebutkan bahwa pelaku disebut bernama Indra Septiarman, warga Korong Pasa Surau Kayu Tanam.

“Buron, bagi siapa pun yang bertemu orang ini di seluruh Indonesia mohon dicegat,” demikian pesan berantai di media sosial.

Polisi masih memburu tersangka. Dalam pengejaran ditemukan tas yang diduga milik tersangka pada Minggu (15/9/2024) siang.

Dalam tas ransel warna hitam itu terdapat berbagai perlengkapan seperti selimut dan senjata. Tak hanya itu ditemukan juga KTP milik orang tua tersangka.

Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir membenarkan penemuan tas milik tersangka itu.

“Berdasarkan keterangan saksi lainnya tas yang ditemukan identik dengan tersangka,” kata Faisol, Minggu (15/9/2024) malam.⁠

Mengutip postingan dari pemilik akun X @MindaXtv, tampang Indra Septiarman terkuak.

Indra Septiarman merupakan warga Korong Pasa Surau, Kayu Tanam, Padang Pariaman.

Saat ini IS masih berstatus buron.

Indra Septiarman memiliki Tatto di lengan kanan, jika merujuk pada postingan tersebut.

Perawakan dan Tatto tersebut identik dengan preman.

Pria yang diduga pembunuh Nia Kurnia Sari (18) itu sempat terdeteksi berada di kawasan Pasar Gelombang, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Keberadaannya dilihat oleh warga yang kemudian melapor ke polisi.

Polisi pun kemudian langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku.

“Kemarin di Pasar Gelombang warga menampakkan terduga pelaku sekitar sana dan melakukan pengejaran,” kata Koordinator Tagana Padang Pariaman Donald Debra.

Detik-detik pengejaran pembunuh gadis penjual gorengan itu pun terekam di video.

Pada video yang beredar, terdengar beberapa orang sedang berlarian di pinggir jalan.

Bahkan terdengar suara ledakan senjata api mewarnai suasana pengejaran tersebut.

“Sempat terjadi letusan senjata dari pihak kepolisian,” ucap Donald.

Di video itu, warga dan polisi kemudian terus melakukan upaya pengejaran pelaku.

Terdengar suara mesin motor dinyalakan, kemudian perekam video naik ke atas motor.

Lalu ada video memperlihatkan pengejaran terus dilakukan ke area perkebunan atau hutan.

Tampak polisi dan warga memburu pelaku pembunuhan hingga ke atas pohon-pohon.

Dalam suasana hujan, petugas terus mencari keberadaan pelaku pembunuh Nia Kurnia Sari.

Penyidik terlihat menyisir perkebunan yang terdapat pepohonan di sekelilingnya.

Meski sudah diberikan tembakan peringatan, pelaku pun tampaknya tidak gentar.

Ia tidak menyerah dan bahkan terus melarikan diri.

Terduga pelaku yang dikejar itu menurut warga sempat membeli gorengan yang dijual Nia.

Ia juga terlihat mengikuti Nia dari belakang, lalu tiba-tiba menghilang saat jasad korban ditemukan.

“Nia mau menuju pulang, terduga ini melakukan pengiringan dari belakang, makanya disangkakan ke beliau, kenapa dia yang menghilang saat itu,” kata Donald.

“Saya mendengar informasi bahwa ada yang dicurigai, karena di kampung itu ada orang yang hilang, katanya yang hilang ini pencandu narkoba juga,” ujar Plt Ketua Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Sumbar, Syaharman Zanhar dikutip dari Padang TV, Jumat (13/9/2024).

Hal itu juga disampaikan oleh Koordinator Tagana Padang Pariaman Donald Debra.

Menurut Donald, pembunuh Nia Kurnia Sari diduga berjumlah lebih dari satu orang.

“Diduga pelaku ada dua sampai tiga orang,” kata Donald.

Ia pun mengatakan kalau polisi sudah memeriksa tiga orang.

“Dari 3 orang yang dipanggil polisi. Dia berempat, satu menghilang,” katanya.

Donald menuturkan, terduga pelaku yang dicurigai warga itu memang sering nongkrong di sekitar TKP.

“Orang yang kita curigai itu. Jadi daerah itu sepi, banyak pekuburan daerah itu sunyi, didapat ada nongkrong di dekat sana,” ungkap Donald.

Sahabat Nia Kurnia Sari, Yuka, mengaku pernah dicurhati oleh Nia saat diganggu oleh pelanggannya.

Kepada Yuka, Nia sempat bercerita sering ada gerombolan yang berpura-pura mau membeli dagangannya.

“Cuma dia bilang, yang dia malaskan itu misal dia lagi jalan terus ada gerombolan orang bilangnya mau beli tapi gak jadi beli,” kata Yuka.

Namun setahu Yuka, Nia Kurnia Sari tak pernah bercerita soal ada oknum yang melecehkannya.

“Tapi buat diganggu hal-hal mesum gak pernah,” ungkapnya.

Sementara itu, soal foto-foto terduga pelaku yang beredar di media sosial, keluarga Nia mengaku tak kenal.

Rini, kakak Nia Kurnia Sari, mengaku tak tahu siapa yang menyebarkan foto itu.

“Kita tidak ada yang kenal dengan orang di foto itu, satu pun tidak mengenali,” ungkap Rini.

Exit mobile version