Angka Kelahiran Anjlok, Putin Minta Warga Rusia Berhubungan Intim di Tempat Kerja
EROPAINTERNASIONAL

Angka Kelahiran Anjlok, Putin Minta Warga Rusia Berhubungan Intim di Tempat Kerja

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah menganjurkan warga Rusia, untuk berhubungan intim selama jam makan siang dan minum kopi di tempat kerja. Tujuannya adalah untuk mengatasi angka kelahiran, yang terus menurun di negeri beruang merah itu. 

ADVERTISMENTS

Laman Metro melaporkan, inisiatif tersebut muncul karena angka kelahiran Rusia, yang saat ini sekitar 1,5 anak per perempuan, turun jauh di bawah angka 2,1 yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi yang stabil di Rusia. 

Selain itu, lebih dari 1 juta penduduk, terutama warga Rusia yang lebih muda, meninggalkan negara tersebut di tengah perang yang sedang berlangsung dengan Ukraina.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Menteri Kesehatan Rusia, Dr Yevgeny Shestopalov menekankan, terlalu sibuk bekerja bukanlah alasan bagi orang-orang untuk menghindari memiliki keturunan. Ia menyarankan agar masyarakat dapat memanfaatkan waktu istirahat kerja untuk fokus membesarkan keluarga mereka, karena waktu berlalu begitu cepat.

Berita Lainnya:
Lisa Mariana Sebut 4 Hal Ini Teguran untuk Ridwan Kamil: Anak Lepas Hijab hingga Kehilangan Eril

Ketika ditanya wartawan, bagaimana orang yang bekerja 12 hingga 14 jam sehari dapat menemukan waktu untuk memiliki anak, dia menyarankan mereka supaya dapat memanfaatkan waktu istirahat kerja.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

“Melestarikan rakyat Rusia adalah prioritas nasional tertinggi kami. Nasib Rusia bergantung pada berapa banyak dari kita yang akan ada. Ini adalah masalah kepentingan nasional,” ujar Putin, beberapa waktu lalu.

Angka kelahiran Rusia telah mencapai titik terendah sejak 1999, dengan jumlah kelahiran hidup pada Juni turun di bawah 100.000 jiwa. Penurunan drastis ini telah menimbulkan kekhawatiran di Moskow tentang penurunan populasi yang parah. 

Berita Lainnya:
Masih Ingin Punya Pengaruh, Jokowi Ingin Jaga Anak dan Mantunya di Pemerintahan

Menurut Badan Statistik Rusia, Rosstat, negara itu mengalami penurunan kelahiran yang signifikan. Jumlah kelahiran turun lebih dari 16.000 anak antara Januari dan Juni 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ungkap Euro News.

Penurunan itu diperburuk oleh peningkatan penurunan populasi sebesar 18 persen, dengan 49.000 lebih kematian tercatat pada 2024 dibandingkan sebelumnya, yang mungkin disebabkan oleh konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Kremlin pun berupaya untuk meningkatkan angka kelahiran Rusia melalui serangkaian kebijakan.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS